Cara mengubur ari-ari – Saat persalinan tentu bayi akan keluar disertai dengan ari-arinya. Ari-ari merupakan organ yang menempel pada dinding lahir selama kehamilan, dan berfungsi sebagai pemasok darah yang mengandung oksigen serta nutrisi dari ibu ke janin.
Setelah melahirkan, mengubur ari-ari merupakan salah satu ritual penting yang harus dilakukan oleh pada Daddy. Sebenarnya ari-ari sendiri merupakan organ yang masih membuat bingung, sebab negara lain mengganggap bahwa ari-ari adalah sisa-sisa kelahiran yang harus dibuang.
Berbeda dengan Indonesia, justru ari-ari bayi mendapatkan perawatan khusus. Masyarakat Indonesia percaya bahwa, ari-ari merupakan saudara muda dari bayi yang baru saja Mommy lahirkan. Itulah sebabnya ari-ari bayi tidak boleh dibuang begitu saja.
Dalam proses mengubur ari-ari tentunya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan ya Dad. Ada tata cara tertentu yang harus Daddy ikuti, sesuai dengan adat, tradisi, atau bahkan menurut tokoh agama.
Kita bisa ambil contoh pada suku jawa, terdapat upacara khusus untuk mengubur ari-ari, masyarakat jawa biasa menyebutnya dengan mendhem ari-ari.
Sepertinya saat ini ada beberapa orang yang memutuskan untuk tidak melakukan ritual tersebut. Mereka membiarkan ari-ari tetap terhubung dengan bayi hingga tali pusarnya lepas sendiri. Atau biasa disebut dengan lotus birth.
Mengubur ari-ari harus dilakukan dengan Daddy, proses persalinan yang menguras banyak tenaga membuat Mommy belum kuat untuk melakukan ritual ini.
Untuk itu, OKEMOM akan memberikan panduan untuk Daddy cara mengubur ari-ari.
1. Mencuci ari-ari
Sebelum dikubur, sebaiknya ari-ari si kecil dicuci terlebih dahulu. Siapkan bahan-bahan seperti, asma jawa, garam kasar, dan jeruk nipis.
Selanjutnya cuci ari-ari, bersihkan sisa darah yang menempel, seperti ini cara mencucinya:
- Gosok asam jawa dan garam kasar dengan pelan, hal ini bertujuan agar darah yang masih menempel segera hilang.
- Bilas di bawah air mengalir setelah ari-ari sudah bersih dari darah, supaya sisa darah larut bersama air.
- Bubuhkan jeruk nipis peras, jika ari-ari sudah berbau.
2. Membungkus ari-ari
Setelah ari-ari dicuci bersih, siapkan kain putih sebagai wadah pembungkus ari-ari. Bungkus ari-ari dengan kain putih tersebut, ikat dengan kuat, lalu letakkan di dalam kendi.
3. Gali lubang
Biasanya orang-orang mengubur ari-ari bayinya di halaman rumah mereka.
Pastikan tanah yang akan Daddy jadikan tempat mengubur ari-ari cukup lembab, hal ini dimaksudkan agar tanah mudah dicangkul.
Untuk mengubur ari-ari, gali lubang dengan kedalaman yang cukup, kira-kira 70 cm hingga 1 m. Hal ini dimaksudkan agar ari-ari yang sudah dikubur, tidak tercium baunya dengan hewan liar.
Bahkan agar lebih aman, Daddy bisa menaruh batu besar di atas kuburan ari-ari, agar hewan liar tidak dapat menggali kuburan ari-ari tersebut.
4. Bacakan doa
Setelah ari-ari selesai dikubur, bacakan doa sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan Daddy. Pastinya setiap keyakinan memiliki cara yang berbeda-beda dalam melakukan sebuah ritual.
Jika beragama Islam, Daddy bisa membacakan sholawat kepada Nabi Muhammad dan juga memanjatkan doa.
Doa yang Daddy panjatkan ialah, ucapan rasa syukur atas kelancaran persalinan bayi, hingga sampai diberi kemudahan dalam melakukan proses penguburan ari-ari.
Nah, itulah cara mengubur ari-ari yang bisa Daddy lakukan setelah proses melahirkan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk Mommy dan Daddy yang baru pertama kali melakukan ritual ini.