OKEMOM – Mengetahui mukjizat Nabi Nuh AS (Alaihisalam) memang cukup penting bagi umat Islam.
Mukjizat Nabi Nuh tentu saja dapat terwujud atas izin Allah SWT, yang saat ini telah menjadi kisah paling banyak diketahui oleh umat manusia.
Dari kisah Nabi Nuh yang sangat melegenda, mungkin kita semua bisa mengambil pesan-pesan yang tersirat di dalamnya. Karena Nabi Nuh memiliki tingkat kesabaran yang luar biasa saat menjalankan tugasnya.
Berikut ini OKEMOM akan membahas sejarah Islam tentang mukjizat Nabi Nuh dalam membuat kapal besar dan menyelamatkan sisa kaumnya yang tetap beriman kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Nuh AS yang Mengispirasi
Cerita tentang kisah para Nabi memang cukup banyak, tapi pada kesempatan kali ini, OKEMOM akan membahas tentang sejarah Nabi Nuh saat membuat kapal bahtera besar.
Kapal besar yang dibuat Nabi Nuh merupakan sebuah mukjizat yang dianugerahkan Allah SWT. Hingga saat ini, bangkai kapal besar tersebut masih menjadi sebuah misteri dan banyak dicari-cari oleh sejarawan.
Nabi Nuh AS adalah putra dari Lamik bin Matta Syalih bin Idris, dan merupakan Nabi ke-3 setelah Nabi Adam dan Nabi Idris.
Dakwah Nabi Nuh AS
Menurut sejarah dan kisah Nabi Nuh AS, Ia diangakat menjadi Nabi dan Rasul pada usia ke-480 tahun. Allah SWT saati itu mengutus Nabi Nuh di tengah-tengah umat yang menyembah berhala.
Tugas Nabi Nuh yaitu untuk mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan berhala selamanya.
Nabi Nuh berdakwah selama 5 abad atau 500 tahun lamanya, sejak beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
Siang dan malam dilaluinya dalam melaksanakan dakwah, walaupun saat itu Nabi Nuh hanya memiliki kurang dari 100 orang pengikut dan terdiri dari orang miskin.
Perjalanan panjang Nabi Nuh dalam melakukan dakwahnya dijelaskan pada Al-Qur’an surah Nuh ayat 5-9 yang berbunyi:
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka justru mereka lari (dari kebenaran).
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka untuk beriman agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke dalam telinganya dan menutup wajahnya dan mereka tetap mengingkari dan menyombongkan diri, lalu sesungguhnya aku menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam.” (Q.S: Nuh: 5-9).
Mukjizat Nabi Nuh Membuat Sebuah Kapal Besar
Karena kaumnya yang tidak mau mendengarkan Nabi Nuh dalam kebaikan, akhirnya beliau berdoa serta meminta kepada Allah SWT untuk menurunkan azab kepada kaumnya tersebut.
Dijelaskan pada Al-Qur’an surah Asy-Syu’ara ayat 117-118, yang berbunyi:
Dia (Nuh) berkata: “Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dan mereka, dan selamatkanlah aku dan orang yang beriman bersamaku.” (Q.S: Asy-Syu’ara: 117-118).
Setelah Nabi Nuh berdoa dan meminta kepada Allah SWT, kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada beliau untuk membuat bahtera atau kapal yang besar, dalam firman-Nya:
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan kepada Aku perihal orang-orang yang zalim itu. Sesungguhnya mereka nanti akan ditenggelamkan.” (Q.S: Hud: 37).
Saat Nabi Nuh membuat kapal besar tersebut, kaumnya justru terus mengejeknya. Dijelaskan pada surah Hud ayat 38 yang berbunyi:
“Dan mulailah Nabi Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nabi Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nabi Nuh, jika kalian mengejek kami maka sesungguhnya kami pun nanti akan mengejek kalian sebagaimana kalian mengejek kami.” (Q.S: Hud: 38).
Setelah bahtera atau kapal besar tersebut selesai dibuat, dengan kuasa Allah SWT, kemudian turunlah hujan yang begitu deras hingga menenggelamkan seluruh permukaan bumi.
Seluruh permukaan bumi itu dipenuhi air bah, hingga kaum-kaum yang durhaka tersebut tenggelam dan binasa, termasuk anak dan istri Nabi Nuh.
Nabi Nuh dan para pengikutnya yang beriman selamat di dalam kapal besar tersebut, termasuk hewan-hewan yang ada di dalam bahtera.
Ada sekitar 70 hingga 80 pengikutnya ada di dalam kapal besar, mereka semua berlayar selama 150 hari dan terombang-ambing di lautan tanpa batas.
Setelah air bah surut, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh dan juga para pengikutnya untuk turun dari bahtera, dijelaskan pada Al-Qur’an surah Hud ayat 48 yang berbunyi:
“Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada pula umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.” (Q.S: Hud: 48).
Setelah turun dari bahtera, menurut sejarah, Nabi Nuh terdampar di Gunung Judd dan di sanalah pengikut Nabi Nuh yang berjumlah 70 hingga 80 orang beserta hewan-hewan yang ada di bahtera, memulai kehidupan baru dengan damai.
Itulah sejarah singkat tentang mukjizat Nabi Nuh AS yang sangat mengispirasi kita semua. Semoga kisah tersebut bisa bermanfaat dan bisa dijadikan pelajaran, terima kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya