OKEMOM – Dua pelajar SMA di Kabupaten Jember ditegur oleh petugas Satpol PP yang sedang berpatroli pada Senin (6/9). Keduanya terlihat bermesraan di alun-alun kota dengan masih memakai seragam sekolah.
Usai diberi nasihat, dua pelajar tersebut tertunduk malu dan menyesali perbuatannya. Mereka pun diminta segera pulang ke rumah masing-masing.
Memasuki usia remaja, anak memang mengalami banyak perubahan perilaku maupun emosional. Ini artinya orang tua perlu memahami perubahan itu agar anak tidak salah pergaulan.
Lalu, bagaimana orang tua sebaiknya bersikap ketika mengetahui anak remaja mulai pacaran dengan lawan jenis? Simak tips berikut ini.
1. Pahami bahwa anak memasuki jenjang baru

Joani Geltman, seorang penulis ‘A Survival Guide to Parenting Teens’ mengatakan seiring anak bertumbuh, orang tua perlu membiasakan diri melihat anak dengan cara yang berbeda.
Bukan masalah besar bila anak remaja mulai menyukai lawan jenis di lingkungan sekitarnya. Itu menandakan anak memiliki psikologis normal.
Berkencan dapat membantu anak remaja berteman dan mengetahui identitas seksual diri sendiri.
Dengan catatan, orang tua tetap harus memantau apa yang terjadi selama mereka berpacaran.
2. Berkolaborasi menetapkan aturan baru
Kapan dan dengan siapa anak ingin berkencan sebenarnya tidak berada dalam kendali orang tua.
Sehingga, orang tua sebaiknya tidak membuat pernyataan muluk-muluk seperti, “kamu nggak boleh pacaran ya sampai usia 16 tahun.”
Orang tua tidak bisa memaksakan keinginan diri sendiri. Semakin dilarang, anak cenderung melawan.
Cobalah ajak anak berdiskusi. Sepakati aturan baru bersama dan konsekuensi jika itu dilanggar. Cara ini mengurangi debat antara orang tua dan anak.
3. Bicarakan ciri hubungan yang sehat

Jangan lupa Mom, jelaskan kepada anak tentang seperti apa hubungan yang sehat. Beri tahu pula cara mendeteksi adanya manipulasi cinta, kekerasan secara verbal hingga pelecehan seksual
Penting juga mengajari anak remaja mengenali bahasa manipulatif dan menolak kalimat seperti, “Jika kamu benar-benar mencintaiku, kamu akan melakukan ini untukku,” atau, “Kamu tahu kita berdua ingin, jadi jangan malu padaku.”
Jenis bahasa itu dapat menekan seseorang untuk terlibat dalam tindakan yang salah, seperti hubungan seks di luar nikah.
Mintalah pada anak agar selalu terbuka tentang apa yang mereka rasakan dan alami ketika bersama pacar. Jika dalam situasi terancam, mereka harus segera melaporkan ke guru dan orang tua.
4. Pantau penggunaan media sosial
Penggunaan smartphone memang penting bagi anak remaja untuk mendukung kebutuhan materi sekolah. Namun, tak bisa dipungkiri mereka bisa saja mengakses media sosial tanpa sepengetahuan orang tua.
Oleh karena itu, Mom harus memantau penggunaan media sosial. Cek berkala aktivitas online anak, memastikan privasi mereka tidak tersebar di dunia maya dan dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab.
Beri tahu mereka meskipun foto atau pesan telah dihapus, penerima dapat dengan mudah mengambil tangkapan layar dan mengedarkannya.
5. Sering bertemu dan bersapa

Tentukan waktu yang nyaman untuk bertemu dengan orang yang mengencani anak. Cara ini membantu Mom mengenal lebih jauh karakteristik si pacar dan melihat seperti apa perilaku anak saat bersama kekasihnya.
Penting diingat, Mom. Sekali pun sering bertemu dan bersapa dengan orang tersebut bukan berarti langsung mempercayakan anak sendiri pergi berduaan dalam waktu lama, apalagi sampai malam hari. Aturan tetap berjalan.
Semoga tips di atas membantu orang tua bersikap bijak saat mengetahui anak remaja mulai berpacaran dengan lawan jenis.
Referensi:
Better Home & Gardens. 7 Simple Tips to Help You When Your Teen Wants to Start Dating. 2020.