OKEMOM – Perundungan (bullying) di dunia maya masih rentan terjadi, seperti dialami selebgram Rachel Vennya belum lama ini. Ia mengaku kerap menjadi bahan cibiran netizen di salah satu forum media online sejak tahun 2018.
Kali ini, Rachel tak ingin diam ketika dirinya dan keluarga lagi-lagi dikomentari dengan kata kasar dan tidak manusiawi. Berani speak up, Rachel akan melanjutkan kasus ini secara hukum.
Ia juga berencana membaca semua komentar dari haters yang tergabung dalam forum online tersebut.
Lalu, diunggah di kanal YouTube miliknya agar membuka pandangan banyak orang bahwa perilaku bullying itu kejahatan besar.
Dilihat dari kacamata psikologi, membaca komentar haters di media sosial tentu saja melukai perasaan korban. Meski di satu sisi, korban punya alasan menyampaikannya secara terbuka.
Dampak positif dan risiko membaca komentar negatif
Menurut psikolog klinis, Ikhsan Bella Persada, M.Psi, jika korban bullying online berniat membacakan komentar buruk tentang dirinya sendiri tentu mereka sudah mempersiapkan mental dan emosional.
“Hal ini berdampak positif ke mereka. Salah satunya menjadi lebih resilien atau kuat secara psikologis dalam menghadapi suatu masalah dan penilaian negatif dari orang lain,” katanya saat dihubungi OKEMOM, Senin (6/9).
Selain itu, bisa saja menjadi self-evaluation untuk diri orang tersebut, apakah memang dari komentar haters terselip kritikan membangun atau tidak.
Sehingga, muncul upaya memperbaiki diri agar lebih baik ke depannya.
Di satu sisi, membaca komentar haters pun berisiko. Apabila seseorang belum siap secara mental dengan kritikan yang tak terduga, malah akan membuatnya semakin down dan stres meningkat.
Oleh karenanya, dalam melakukan itu tetap perlu support system dari orang sekitar. Keluarga, saudara, pasangan atau teman dekat dipercaya.
“Dukungan emosional ini paling penting sebenarnya. Orang terdekat dapat mendengarkan apa yang dirasakan si individu,” lanjutnya.
Cara mengetahui komentar negatif memengaruhi kesehatan mental
Melansir Verywell Mind, hal terbaik yang harus dilakukan adalah menyadari tanda dan gejala kecanduan, depresi, cemas, kurangnya perhatian, harga diri rendah hingga masalah citra buruk.
Jika hal tersebut dialami, lakukan beberapa tindakan untuk meminimalisir dampak buruk setelah membaca komentar negatif dari haters, antara lain:
- Memilih platform sosial dan berita yang berbeda. Jauhi platform yang toxic.
- Menetapkan batas waktu untuk membiarkan diri membaca pendapat orang-orang di kolom komentar.
- Termasuk di situs forum media online.
- Membangun keberanian dan keyakinan diri. Tetap berpegang pada prinsip dan nilai yang kuat.
- Mengedukasi diri sendiri dengan riset tentang kesehatan mental.
- Fokus hanya membaca komentar positif.
- Jika menerima komentar negatif, tak masalah membatalkan pertemanan, unfollow atau bahkan memblokir akun orang tersebut.
- Berhenti mengklik ‘like’ dan mulailah meninggalkan komentar positif pada unggahan orang lain.
- Menonaktifkan fitur ‘comment’ di setiap unggahan.
- Membatasi durasi screening time dalam sehari.
- Lakukan hobi lain untuk mengalihkan pikiran dari apa yang telah dibaca.
Pada akhirnya, setiap orang yang ‘bermain’ di media sosial penting berpikir dan bertindak secara bijak. Jangan sampai menghakimi orang lain, apalagi sampai mengulik privasi mereka.
Referensi:
Verywell Mind. Mental Health Effects of Reading Negative Comments Online. 2021.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- 5 Dampak Buruk Self Diagnose Gangguan Kesehatan Mental Melalui Internet
- Bahaya Memakai Korset dalam Waktu Lama, Beri Dampak Buruk Bagi Kesehatan
- Suka Cari Tahu Berita Buruk? Ini Dampak Doomscrolling Bagi Kesehatan Mental
- Waspadai, Ini 5 Dampak Body Shaming Terhadap Kesehatan Mental
- Waspadai, 5 Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental