OKEMOM – Diabetes pada anak-anak dan remaja kasusnya sangat banyak, terutama tipe 1. Diabetes tipe 1 merupakan suatu kondisi autoimun di mana sel beta pankreas di dalam tubuh dihancurkan. Keenali tanda dan gejala diabetes pada anak dan remaja untuk mengetahui cara mengatasinya.
Saat seorang anak memiliki diabetes baik tipe 1 maupun 2, produksi insulin tidak lagi cukup. Akibatnya, kadar gula dalam darah pun meningkat.
Kedua tipe diabetes dapat menyerang anak sejak kecil, hanya saja penyebabnya berbeda. Pada pasien anak diabetes tipe 2, kemungkinan besar faktor risikonya adalah obesitas.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2018, kejadian diabetes tipe 1 meningkat pada anak-anak dan remaja, dengan sekitar 22,9 persen kasus baru per tahun.
Karena itulah, orang tua perlu mendeteksi kondisi kesehatan anak secara berkala. Diagnosis dini dan pengobatan awal anak dengan diabetes sangat penting, termasuk mengenal gejala diabetes pada anak dan remaja sedini mungkin.
Gejala diabetes pada anak dan remaja
Gejala diabetes tipe 1 pada anak biasanya terlihat lebih cepat dalam beberapa minggu. Sedangkan gejala diabetes tipe 2 berkembang perlahan dari waktu ke waktu.
Sebagai orang tua, mom harus mewaspadai gejala diabetes pada anak-anak, yang terkadang sulit dideteksi. Berikut ini ulasannya:
1. Rasa haus yang berlebihan
Gejala pertama adalah polidipsia atau rasa haus berlebihan yang karena adanya indikasi diabetes insipidus pada anak.
Pada tipe diabetes ini, terdapat ketidakseimbangan cairan dalam tubuh yang menyebabkan anak mengalami dehidrasi berat. Rasa haus atau kekurangan cairan bahkan tidak berkurang meskipun baru saja minum air putih beberapa menit lalu.
2. Sering buang air kecil
Jika si kecil sering terlihat buang air kecil, kemungkinan besar itu adalah gejala diabetes, yakni poliuria atau berkemih. Gejala ini juga seringkali disertai dengan polidipsia.
Saat glukosa atau kadar gula dalam tubuh melonjak, ginjal akan memberi isyarat untuk mengeluarkan glukosa ekstra dari tubuh melalui buang air kecil.
Hal tersebut yang kemudian menyebabkan poliuria, yang pada gilirannya membuat anak bolak-balik merasakan haus berat (polidipsia).
3. Lapar terus-menerus
Perhatikan, apakah anak sering merasa lapar, padahal asupan makannya sudah cukup? Jika iya, ini bisa menjadi tanda awal diabetes pada anak.
Tidak hanya anak, kondisi ini pun sangat mungkin terjadi pada remaja muda. Jangan biarkan jika anak merasa lapar terus menerus, segera konsultasikan dengan dokter karena itu mungkin merupakan tanda diabetes yakni polifagi.
Rasa lapar itu terjadi karena tubuh kekurangan insulin, sehingga tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi. Kekurangan energi menyebabkan rasa lapar meningkat.
4. Penurunan berat badan tidak stabil
Gejala diabetes melitus lainnya pada anak-anak adalah penurunan berat badan yang tidak stabil dan tanpa penjelasan. Anak-anak yang menderita diabetes cenderung kehilangan banyak berat badan dalam waktu sangat singkat.
Itu terjadi ketika konversi glukosa menjadi gula terganggu karena insulin tidak bekerja dengan baik. Sehingga, tubuh menghasilkan energi dengan cara membakar cadangan lemak yang ada. Akibatnya, berat badan pun menurun drastis.
5. Masalah perilaku
Menurut penelitian, masalah perilaku pada anak diabetes lebih besar dibandingkan dengan anak non-diabetes.
Penelitian tersebut menyebutkan, sekitar 20 dari 80 anak penderita diabetes menunjukkan perilaku buruk. Mulai dari melanggar pola makan, temperamen tinggi, introversi atau menolak disiplin, dan berperilaku seenaknya.
Penyebabnya ada beberapa faktor seperti toleran terhadap penyakit, pengaturan ketat di rumah, perhatian ekstra oleh orang tua atau perasaan ‘berbeda’ dengan sesama saudara kandung.
Semua faktor tersebut dapat menyebabkan perubahan suasana hati (mood swing), kecemasan, stres, hingga depresi.
6. Kulit menjadi gelap
Acanthosis nigricans (AN) atau penggelapan kulit biasanya terjadi pada anak pengidap diabetes. Pada anak-anak dan remaja, tempat umum AN adalah leher posterior.
Penyebab terjadinya penebalan dan penggelapan lipatan kulit tersebut karena hiperinsulinemia akibat resistensi insulin.
7. Selalu merasa lelah
Kelelahan atau rasa lelah sepanjang waktu merupakan salah satu gejala awal diabetes pada anak dan remaja.
Seorang anak pengidap diabetes tipe 1 tidak memiliki cukup insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Kekurangan energi justru membuat mereka mudah lelah walaupun hanya melakukan aktivitas fisik yang ringan.
8. Masalah penglihatan
Prevalensi penyakit mata pada anak yang menderita diabetes lebih banyak daripada anak normal. Meski begitu, gejala diabetes pada anak-anak ini seringkali terabaikan.
Gula darah yang tinggi dapat merusak saraf mata anak dan menyebabkan masalah mata seperti penglihatan kabur atau kebutaan total.
Nah, itulah ulasan seputar gejala diabetes pada anak-anak dan remaja yang perlu orang tua waspadai sedari dini supaya ke depannya bisa mencari pengobatan yang tepat. Jika mom menemukan ada gejala tersebut pada anak, segera konsultasikan ke dokter, ya!
Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Benedicta Arum Bestari