OKEMOM – Dalam upaya memberikan makanan pengganti ASI (MPASI) yang sehat, orang tua sering kali bingung memilih antara beras putih atau beras merah untuk diolah menjadi bubur. Salah satu pertimbangan ialah kandungan gizi di dalam dua jenis beras tersebut.
Lalu, mana yang sebenarnya lebih baik, beras putih atau beras merah untuk MPASI anak? Menurut sejumlah penelitian, beras merah merupakan sumber makanan dengan segudang manfaat kesehatan lebih dari beras putih.
Dilansir Healtline, American Academy of Pedicatrics (AAP) menyarankan agar bayi diperkenalkan dengan MPASI dimulai sejak memasuki usia sekitar enam bulan. Meskipun tidak ada anjuran khusus tentang pengelompokan makanan, akan lebih baik orang tua memilih sereal atau bubur dari beras sebagai makanan padat pertama bayi.
Selain murah dan praktis, tekstur bubur nasi sangat lembek, sehingga mudah dicerna oleh si kecil. Beras merah juga bisa diolah menjadi finger food sesuai kreativitas ibu.
“Untuk bayi yang melakukan baby-led-weaning (finger food mulai usia 6 bulan) dan bayi lebih besar (9-15 bulan), beras merah bisa diperkenalkan sebagai finger food. Seperti salmon rice balls, vegetarian roti kacang, sushi gulung dan lainnya,” kata ahli diet anak Amy Chow, RD, dikutip dari Healthline, Rabu (25/8).
Mengapa beras merah lebih baik daripada beras putih?

Melansir Verywell Family, beras merah adalah gandum utuh. Tidak seperti beras putih, beras ini tidak dimurnikan sehingga mempertahankan dedak dan benih dari biji-bijian bergizi.
Sementara itu, beras putih diproses lebih lanjut dengan menghilangkan beberapa vitamin, mineral, asam lemak, serat dan kaborhidrat. Padahal, sebagian besar kandungan nutrisi dalam beras terdapat pada dedak.
Inilah alasan beras merah lebih baik karena mengandung nutrisi kompleks yang berguna menjaga perut bayi tetap kenyang dan mencegah sembelit. Nutrisi yang ditemukan dalam beras merah seperti karbohidrat sehat, protein, serat, vitamin B, mangan, selenium, magnesium, dan antioksidan.
Menurut Smart Parenting, dalam 100 gram beras merah mengandung nilai gizi sebagai berikut:
- Karbohidrat 23,5 gram
- Serat makanan 1,8 gram
- Lemak 0,8 gram
- Protein 2,3 gram
- Tiamin (vitamin B1) 0,1 miligram
- Riboflavin (vitamin B2) 0,01 miligram
- Niasin (vitamin B3) 1,3 miligram
- Asam pantotenat (vitamin B5) 0,4 miligram
- Vitamin B6 0,2 miligram
- Folat (vitamin B9) 4 mikrogram
- Kalsium 10 miligram
- Besi 0,5 miligram
- Magnesium 44 miligram
- Mangan 1,1 miligram
- Fosfor 77 miligram
- Kalium 79 miligram
- Natrium 1 miligram
- Seng 0,62 miligram
Adakah efek samping beras merah pada bayi?

Umumnya, beras merah tidak menyebabkan efek samping berbahaya bagi tubuh. Namun, bukan berarti tidak mungkin bayi mengalami reaksi alergi terhadap beras merah. Salah satunya karena kandungan protein.
Sebagai catatan, orang tua harus memerhatikan baik-baik apakah ada tanda ketidaknyamanan hingga tersedak ketika mereka makan olahan dari beras merah tersebut.
Beberapa gejala lain yang dialami bayi setelah makan nasi dari beras merah juga perlu diperhatikan dan segera periksakan ke dokter, diantaranya:
- ruam merah
- gatal-gatal
- muntah
- diare
- sulit bernafas
Terakhir, selama fase MPASI, hindari menawarkan minuman berbahan dasar beras sebagai alternatif susu utama untuk anak di bawah usia dua tahun. Untuk kebutuhan nutrisi bayi dan balita lebih tua, susu murni bisa menjadi pilihan terbaik.
Referensi:
Healthline. Is Brown Rice Good for Babies?. 2021.
Verywell Family. Brown Rice Nutrition Information for Babies. 2020.
Smart Parenting. Why Brown Rice Is an Ideal First Food for Babies 6 Months and Up. 2019.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Mengenal Jenis Beras Beserta Manfaat Kandungannya, Bukan hanya Warna Putih
- Menelisik Asal-usul Siomay, Kudapan Lezat Berasal dari Suku Pedalaman
- Deretan Makanan Termahal di Dunia, Ada yang Berasal dari Kotoran
- Serupa Tapi Tak Sama, Ini Mom 5 Perbedaan Beras vs Beras Ketan
- MPASI Biskuit Beras Merah, Resep Finger Food Bayi Usia 8 Bulan