OKEMOM – Tahukah Mom, sebagian besar bayi mengalami lonjakan pertumbuhan dalam waktu cepat selama 12 bulan pertama sejak kelahiran. Fase ini disebut growth spurt.
Selama growth spurt, bayi yang menyusu lebih sering rewel dari biasanya. Asupan ASI maupun susu formula yang mereka butuhkan pun meningkat drastis. Bagi bayi yang sudah MPASI atau diperkenalkan dengan makanan padat, asupan susunya bertahap akan berkurang.
Kapan bayi mengalami growth spurt?
Dilansir Kelly Mom, waktu yang umum untuk lonjakan pertumbuhan ialah pada beberapa hari pertama sejak kelahiran, sekitar usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 9 bulan.
Fase growth spurt biasanya berlangsung 2-3 hari, tetapi kadang-kadang terjadi selama satu minggu. Selama fase ini, pertumbuhan bayi sangat pesat. Berat dan tinggi badan bayi bertambah cepat hanya dalam 24 jam.
Menurut Baby Center, beberapa bayi mengalami growth spurt tanpa menunjukkan tanda yang jelas. Untuk memastikan, Mom sebaiknya membawa bayi ke puskesmas guna ditimbang berat badan dan diukur tinggi badannya.
Sementara itu, sebagian anak menampakkan gejala tertentu yang menjadi pertanda Ia sedang berada di fase growth spurt. Berikut gejala yang dapat orang tua perhatikan:
- Butuh lebih banyak atau sedikit tidur dari biasanya
- Ingin selalu dekat dengan orang tua
- Menangis rewel dan gelisah terus-menerus
- Waktu tidur siang dan malam tidak teratur
- Menyusui lebih sering dalam waktu lama
Seorang dokter dan asisten profesor klinis di sekolah kedokteran University of Calgary, Peter Nieman, bayi yang mengalami growth spurt akan tidur nyenyak atau tidak bisa tidur sama sekali sepanjang malam.
“Ada perubahan fisiologis yang terjadi saat growth spurt. Dalam hal ini, orang tua tidak perlu khawatir. Biarkan saja si kecil tetap seperti itu. Bila tidurnya terlalu banyak sampai melewatkan waktu menyusu, Ia akan lebih lama menyusu ketika di momen menyusui berikutnya,” katanya kepada Today’s Parent, dikutip OKEMOM Selasa (25/8).
Seperti dijelaskan di awal, fase growth spurt pada bayi tak berlangsung lama. Umumnya, hanya bertahan beberapa hari. Meski memang fase ini menjadi tantangan bagi orang tua, karena anak pasti rentan mood swing dan sulit ditebak.
Mom jangan sampai terbawa emosi. Inilah saatnya orang tua belajar sabar. Boleh konsultasikan kepada dokter anak tentang perubahan sikap anak tersebut, alih-alih memikirkannya dan membuat stres.
Nantinya dokter akan akan melacak pertumbuhan anak, meliputi pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan berat badan. Selama hasil tumbuh kembang masih proporsional maka tak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Referensi:
Kelly Mom. Growth Spurts. 2018.
Today’s Parent. 3 Signs Your Baby is Actually Going Through a Growth Spurt. 2019.
Baby Center. Baby Growth Spurts. 2020.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Perbedaan Tekstur Fases Bayi dari ASI Ekslusif dan Susu Formula
- Inilah 5 Alasan Ibu Dilarang Bermain Gadget saat Menyusui Bayi
- Kenali Purple Crying Kondisi Bayi Menangis dengan Durasi Lama
- Bahayakah Strawberry Nevus, Bercak Kemerahan pada Kulit Bayi?
- 5 Trik Mengetes Indera Penciuman Bayi, Mom Wajib Tahu!