OKEMOM – Menang dan kalah adalah hal biasa. Tapi, bagaimana cara mengajarkan anak menghadapi kekalahan? Penting diajari sedari dini dalam mengembangkan emosional positif dan menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat.
Mengajarkan anak untuk menerima kekalahan memang membutuhkan waktu lama dan harus learning by doing. Salah satunya dengan melibatkan anak dalam beberapa aktivitas atau permainan. Hadapkan langsung pada momen kemenangan dan kekalahan.
Lalu, mengapa penting mengajari anak menerima kekalahan? Karena kekalahan adalah bagian integral dari kehidupan. Saat anak mulai masuk sekolah, sangat mungkin mereka kalah dari teman-temannya dalam bermain.
Seiring bertumbuh, anak mungkin tidak masuk ke sekolah yang diinginkan atau tidak berhasil mendapat pekerjaan sesuai harapan. Anak dapat menganggap itu sebagai kekalahan besar dan pengalaman tragis.
Di sisi lain, jika orang tua membantu anak mengembangkan dan memupuk keterampilan ini, kemungkinan besar mereka akan menemukan cara yang lebih mudah untuk menghadapi kekalahan dalam hidup di kemudian hari.
Berikut OKEMOM rangkum, tips parenting yang dapat membantu anak menghadapi kekalahan. Simak yuk, Mom.
1. Tunjukkan kesabaran

Bagi seorang anak, belajar menerima kekalahan adalah sebuah proses. Jadi, jangan pernah berharap anak akan menguasainya pada percobaan pertama.
Penting untuk membuat banyak langkah kecil dan ciptakan beragam situasi yang mungkin menantang bagi anak. Situasi tersebut secara bertahap akan mengajari mereka tentang keterampilan penting ini.
2. Ajarkan bersikap realistis
Tentunya setiap anak ingin menang, tapi orang tua harus bijak. Bersikaplah realistis. Bila anak berhasil, maka dia pemenang. Jika tidak memenuhi syarat, maka anak harus bisa menerima kekalahan dengan bijaksana.
Mainkan permainan dengan anak-anak, di mana mereka bisa menang atau kalah. Memungkinkan anak untuk memainkan permainan tersebut dengan anak-anak lain, sesuai dengan usianya. Permainan olahraga umumnya juga pilihan yang baik, dan juga memiliki efek positif pada perkembangan fisik anak.
3. Dukungan dan kehadiran itu harus

Orang tua adalah support system paling utama bagi seorang anak. Berada di dekat anak saat bermain atau bahkan bertanding sangatlah penting.
Semangat bertambah, semakin ingin menunjukkan pada orang tua bahwa mereka mampu menjadi pemenang. Jika menang, tunjukkan rasa bahagia pada anak. Namun jika kalah, bantulah anak mengatasi emosi yang dirasakan.
Saat orang tua bermain bersama anak, tetapkan aturan main. Ketika aturan sudah jelas sebelum permainan dimulai, kecil kemungkinannya akan ada ketidaksepakatan selama pertandingan itu berlangsung.
Kesempatan lain untuk belajar menerima kekalahan yakni dengan menonton pertandingan olahraga bersama anak. Ini dasar yang baik untuk menerapkan sistem fair play. Cara ini juga bertujuan menunjukkan seseorang yang bertindak adil.
4. Jadilah teladan bagi anak
Anak-anak mengamati dan meniru bagaimana orang di sekitarnya bertindak dalam situasi tertentu. Cara bertindak saat kalah sangatlah penting bagi anak.
Bicaralah dengan anak tentang emosi yang mungkin Mom rasakan. Lakukan tindakan bijak dengan mengucapkan selamat kepada lawan atas kemenangan mereka dan terima kasih karena telah bermain dengan sportif.
Setelah itu, ada baiknya menggarisbawahi apa yang akan dilakukan orang tua di lain kesempatan. Bagian terakhir sangat penting karena mengajarkan anak bahwa setiap keterampilan dapat ditingkatkan. Karena itu, anak harusnya terus berlatih daripada berlarut pada kekalahan.
5. Tanyakan pendapat anak secara terbuka

Selanjutnya, coba tanyakan kepada anak tentang apa yang mereka suka atau tidak suka tentang permainan itu, bagaimana mereka memahami hasil permainan tertentu, dan bagaimana perasaan anak.
Dengarkan apa yang dikatakan anak karena dengan cara ini, orang tua membangun hubungan yang dekat dengan anak. Anak perlahan paham tujuan kompetisi bukan untuk menjadi juara, melainkan memahami proses. Jika seterusnya harus menang, khawatirnya anak akan melakukan berbagai cara, sekali pun harus berbuat curang.
Di satu sisi, ketika seorang anak kalah dan tidak terlihat menunjukkan keterampilan yang hebat, misalnya, bermain sepak bola, carilah celah sesuatu yang bagus. Berikan apresiasi karena sudah bekerja keras, terlepas dari kalah atau menang hasil akhirnya.
Itulah Mom strategi mengajarkan anak menerima kekalahan dengan bijaksana. Semoga bermanfaat.
Referensi:
Novak Djokovic Foundation. 10 Ways to Help your Child Learn to Accept Defeat. 2020.