OKEMOM – Salah satu hadiah paling umum untuk bayi adalah sepatu. Berbagai bentuk lucu dan uniknya sering kali membuat Mom lapar mata. Namun, tahukah Mom bila sepatu bukan barang yang bayi butuhkan?
Sebab, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya lebih maksimal, bayi lebih baik tidak menggunakan alas kaki.
Adapun alasan di balik mengapa bayi tidak harus pakai alas kaki. OKEMOM, berikut rangkuman pembahasan yang dapat Mom simak.
Bayi tanpa alas kaki membantu perkuat tulang saat berjalan
Bayi yang berjalan tanpa alas atau sepatu meningkatkan perkembangan otot dan ligamen di telapak kaki.
Selain itu, tanpa adanya bantuan alas kaki si kecil juga memperkuat lengkungan kaki dan membantu menambah proprioception atau kesadaran posisi dengan ruang di sekitar.
Manfaat di atas sangat berguna untuk melatih perkembangan motorik bayi. Ada kurang lebih 200.000 ujung saraf pada satu telapak kaki.
Dengan bertelanjang kaki, bayi dapat merasakan suhu, tekstur dan lainnya sehingga saraf pun terlatih dan memungkinkan si kecil berjalan lebih cepat.
Bayi yang tidak memakai alas kaki juga mampu meningkatkan kelincahan. Hal ini berkaitan dengan bayi yang akan berjalan mengarah ke depan saat tidak pakai alas kaki.
Saat itu si kecil dapat meningkatkan koordinasi pesan ke otak sehingga pola gerakannya lebih teratur dan tidak mudah jatuh.
Untuk pemakaian sepatu sendiri, beberapa penelitian memandang barang tersebut dapat memengaruhi struktur kaki.
Sepatu dapat memperburuk struktur kaki bayi
Bagi bayi yang baru belajar jalan, pemakaian sepatu dapat memengaruhi otot yang bertugas untuk membantunya berjalan.
Tak hanya itu, seorang ahli penyakit kaki yang mengkhususkan diri dalam podopediatri, Tracy Byrne percaya jika memakai sepatu di usia muda dapat menghambat proses berjalan dan otak bayi.
Selain itu, Journal of Foot and Ankle Research menemukan bahwa sepatu bisa mengubah pola gaya berjalan bayi ke depannya.
Hal ini terjadi karena sepatu menurunkan pergerakan otot-otot intrinsik kaki, sehingga menimbulkan kelemahan pada otot tersebut.
Seorang pendiri dari FeetFreex, Jessi Stensland menegaskan bahwa semenjak bayi memakai sepatu, kebanyakan mengalami salah jalan.
Karena, ketika seorang bayi memakai sepatu di usianya yang ke 18 bulan, kesempatan untuk berjalan dengan benar menjadi berkurang.
Lantas, apa sebaiknya bayi tidak perlu pakai sepatu selamanya?
Jawabannya tidak. Terdapat beberapa tempat yang mengharuskan si kecil untuk memakai alas kakinya, termasuk sepatu. Tentu saja Mom tidak ingin bayi terkena pecahan beling atau batu tajam bukan?
Ada beberapa tips yang dapat Mom lakukan untuk membantu bayi belajar jalan dengan benar meski menggunakan sepatu.
- Hindari sepatu untuk keperluan fashion belaka. Sebab, kebanyakan jenis sepatu ini memiliki bahan keras dan kasar;
- Biarkan bayi tetap bertelanjang kaki saat di rumah. Namun, tetap pastikan bahwa tidak ada benda dan barang tajam atau berbahaya yang dapat mengenai kaki si kecil;
- Luangkan waktu untuk bermain tanpa alas kaki di luar ruangan seperti taman yang aman dan bersih;
- Jika ingin memilih sepatu, pilih yang berbahan halus, lebar dan sol fleksibel. Ini menguntungkan kakinya agar tumbuh tanpa batasan.
Itulah alasan mengapa bayi tidak harus pakai alas kaki. Jika dalam menerapkannya kaki bayi mengalami kapalan, melepuh, lutut mengetuk setiap kali berjalan dan jari menghadap ke luar daripada menunjuk lurus, segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan lebih tepat.
Referensi:
TheGuardian. Why Barefoot is Best for Children. 2010
MotherLy. It’s Science: Being Barefoot Boosts Your Kid’s Development. 2019
BellyBelly. Ditch The Cute Baby Shoes – Experts Say Babies Should Go Barefoot While Learning to Walk. 2021