OKEMOM – Seorang ibu asal São Paulo, Brasil, Fernanda Rocha Kanner menghapus akun Instagram dan TikTok milik putrinya, Valentina, yang masih berusia 14 tahun. Di dunia maya, Valentina terkenal sebagai influencer dengan nama Nina Rios. Terakhir, Ia memiliki jumlah followers hingga 1,7 juta orang.
Bukan tanpa alasan Fernanda Roscha mengambil langkah serius menghapus akun media sosial putrinya. Karena Ia menilai pengaruh Instagram dan TikTok tidak sehat untuk kesehatan mental serta kepribadian anak.
“Saya tidak berpikir itu sehat bahkan untuk orang dewasa, apalagi bagi seorang remaja untuk mendasarkan penemuan dirinya pada feedback (netizen) secara online,” kata Fernanda dikutip dari Daily Mail UK, Jumat (6/8).
Menurutnya, meski mungkin putrinya kurang sepakat, tetapi Ia yakin Valentina akan sadar tentang hal itu setelah melihat hasilnya di kemudian hari.

“Cukup sulit bagi dia (Valentina) untuk mengetahui siapa dirinya pada usia 14 tahun. (Misal) ketika ada dua juta orang yang belum pernah dia lihat di dunia nyata, lalu dia berpikir bahwa mereka mengenalnya, itu berbahaya. Membuatnya lebih mudah kehilangan diri sendiri,” tambahnya.
Fernanda menegaskan dia tahu ini sudah waktunya untuk menghapus akun media sosial putrinya. Terlebih, saat Ia melihat isi akun Instagram sang anak lebih banyak foto selfie. Sementara di TikTok dipenuhi video tarian yang tak begitu penting dan bisa dilakukan siapa saja.
“Saya tidak ingin putri saya yang cerdas melakukan tarian itu seperti babon yang terlatih. Saya tidak ingin Valentina tumbuh dengan keyakinan bahwa karakter itu adalah dirinya,” ungkap Fernanda.
Sikap tegas Fernanda ini mendapat pujian dari banyak orang tua. Di sisi lain, Ia paham jika sebagian besar anak remaja menilainya sebagai orang tua posesif. Sama halnya dengan respon Valentina saat pertama kali mengetahui ibunya bertindak menghapus akunnya.

Walau begitu, setelah itu semua terjadi, Valentina masih ragu apakah Ia akan kembali ke media sosial atau tidak. Dan kalau pun itu menjadi pilihannya, Ia belum tahu pasti kapan waktu yang tepat.
“Saya jelas sangat marah. Saya akan memilih. Tapi saat ini, saya tidak mau. Itu akan menjadi sesuatu yang hanya akan menghalangi saya dan itu hanya akan memperburuknya,” kata Valentina yang disampaikan oleh Fernanda.
Berkaca dari apa yang dilakukan Fernanda, memang media sosial memiliki dampak bagi kesehatan mental anak dan remaja. Baik itu dampak positif maupun negatif. Ada baiknya, penggunaan media sosial pada anak di usia sekolah harus tetap dalam pantauan orang tua. Gimana menurut Mom?