OKEMOM – Merangkak merupakan salah satu tahapan perkembangan bayi untuk bergerak dan berpindah tempat sebelum Ia mampu berjalan. Umumnya, bayi akan merangkak jika usianya sudah memasuki 6-10 bulan.
Pada saat merangkak, si kecil akan mengoordinasikan kedua lengan dan lutut secara bersamaan guna menjaga keseimbangan tubuhnya. Dengan posisi tersebut tentunya akan membuat bagian lutut bayi mengalami gesekan dan tekanan sehingga kulit lutut si kecil berisiko terluka.
Tentu Mom tak mau melihat si kecil kesakitan. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk melindungi lutut bayi saat Ia sudah mulai belajar merangkak.
Untuk mengetahui langkah tepat melindungi lutut bayi, yuk tipsnya berikut ini!
1. Memakaikan celana panjang berbahan lembut
Sebagian orang tua berpikir bahwa memakaikan bayi celana panjang hanya akan membuatnya tak nyaman. Padahal, celana panjang ini berguna untuk melindungi kulit lutut bayi saat Ia merangkak, lho.
Namun, orang tua juga perlu teliti dalam hal memilih bahan celana. Pastikan untuk memilih celana panjang dengan bahan katun alami. Pasalnya, bahan katun tak hanya adem tapi juga cenderung lentur sehingga dapat mengikuti gerakan tubuh bayi dan meminimalisir gesekan pada kulitnya.
Hal terpenting yaitu hindari memakaikan bayi celana berbahan sintetis seperti nylon dan polyester karena bahan ini cenderung lebih kasar, sehingga risiko bayi terkena iritasi pun semakin besar.
2. Meletakkan karpet lembut di lantaiÂ
Ketika bayi sudah menunjukkan tanda-tanda ingin merangkak, sebaiknya orang tua segera melapisi lantai dengan karpet atau matras berbahan lembut. Dengan adanya karpet, maka lutut si akan terlindungi dari berbagai gesekan sehingga kecil kemungkinan mengalami iritasi.
Pilihlah karpet atau matras dengan bahan PVC atau polyethylene. Selain tahan air, alas ini berbahan PVC juga sangat empuk sehingga akan membuat bayi menjadi lebih nyaman saat merangkak.
3. Selalu mengawasi ketika si kecil merangkak
Mom, jangan lupa untuk selalu mengawasi si kecil ketika Ia belajar merangkak, ya! Pastikan buah hati tidak merangkak di permukaan yang kasar seperti semen. Sebab, permukaan yang kasar hanya akan membuat kulitnya rentan terluka.
Namun, bukan berarti orang tua selalu mencegah anak untuk mengeksplor dunia luar. Merangkak di luar sebenarnya sah-sah saja, asal permukaannya tidak memiliki risiko melukai si kecil.
Untuk menyiasati hal ini, kita bisa mengajak si kecil belajar merangkak di atas rumput yang bersih dari gangguan kerikil atau ranting.
Penelitian menyebutkan bahwa merangkak di atas rumah ternyata memiliki manfaat baik untuk melatih sensory tactile atau indera peraba anak.
4. Memberikan pelindung lutut
Apabila si kecil merasa risih dan tak betah menggunakan celana panjang saat merangkak, Mom bisa memakaikan Ia celana pendek namun dengan tambahan pelindung lutut.
Seperti namanya, pelindung lutut dapat mencegah berbagai masalah yang dapat melukai lutut bayi, seperti luka, iritasi, hingga mencegah bayi terpeleset.
Namun, jika permukaan tempat bayi aman dan tidak membahayakan, orang tua tak perlu memakaikan pelindung lutut. Dengan begitu, bayi akan lebih mengenal lingkungan karena kulitnya langsung mengenai berbagai tekstur di sekitarnya.
5. Rutin mengolesi lutut bayi dengan krim yang aman
Kulit si kecil sudah terlanjur iritasi dan kering akibat merangkak? Mom tak perlu khawatir. Kita bisa mengatasinya dengan rutin mengolesi lutut bayi dengan baby care cream yang lembut.
Namun, pastikan kandungannya baik dan aman untuk kulit bayi, ya! Pilihlah baby care cream yang mengandung zinc, allantoin, dan canola oil untuk perlindungan ekstra.
Pasalnya, bahan-bahan tersebut baik untuk membantu meringankan kemerahan, luka akibat iritasi ringan, hingga mampu melembapkan kulit bayi yang kering.
Itu dia Mom cara terbaik untuk melindungi kulit lutut bayi saat Ia mulai belajar merangkak. Apabila si kecil mengalami luka yang serius, segara bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik, ya!