OKEMOM – Luka batin semasa kecil akibat hubungan orang tua, tak hanya dirasakan oleh perempuan saja. Melainkan juga laki-laki. Sebagian mungkin tak menyadari, kalau memiliki father wound.
Luka ini terjadi karena kurangnya peran ayah, dalam hidup suami saat masih kecil. Namun jika dibiarkan, hubungan rumah tangga bisa terancam.
Umumnya bisa terjadi karena perceraian, pengabaian, pelecehan baik fisik, verbal maupun mental. Sehingga menyebabkan, kepercayaan diri rendah hingga merasa tidak mendapatkan cinta sepenuhnya.
Oleh karena itu, sebagai pasangan Mom harus tahu tandanya. Agar dapat membantu dalam mengobati luka masa lalu.
1. Selalu mencari pengakuan dari orang lain
Hubungan yang terbangun antara ayah dan anak, membentuk kepribadian si kecil di masa mendatang. Namun, jika peran dan hubungan tersebut tidak berjalan baik, akibatnya timbul luka yang kadang sangat dalam.
Salah satu kebiasaan yang dapat menimbulkan luka yakni kontrol berlebihan dan mengabaikan. Jika sewaktu kecil ayah selalu menuntut kesempurnaan dan mendominasi dalam pilihan, suami tak mampu mengambil keputusan.
Sebab, sejak kecil orang tua yang memilih. Sementara suami hanya menjalankan saja. Jadi saat dewasa, Ia perlu persetujuan orang lain dalam mengambil keputusan.
Sementara mengabaikan, menyebabkan kebutuhan akan kasih sayang dan cinta tak terpenuhi. Akibatnya, suami rendah diri dan tak dapat memahami perasaannya sendiri.
2. Pemarah
Kasih sayang, cinta dan perhatian adalah hak anak. Jika ketiganya tak didapatkan, maka menimbulkan luka. Salah satu cara mengekspresikannya yakni dengan kemarahan.
Jika tak segera ditangani, hubungan rumah tangga dapat terancam. Emosi yang membara, membuat suami mudah tersulut emosi. Bahkan, sampai menyakiti perempuan.
Parahnya, luka akibat perceraian bisa memperburuk emosi. Sosok ayah yang tak ada dalam kehidupan suami, membuatnya mudah marah dan tak jarang overprotektif.
3. Tidak yakin dengan kemampuan diri
Kritikan yang datang dari ayah, menyebabkan suami jadi tak percaya diri. Komentar yang menusuk dapat merusak mental dan hubungan antar keduanya.
Bagi suami, sulit baginya menerima diri sendiri. Lantaran selama ini, orang tua khususnya ayah lebih suka mengkritik daripada memberikan pujian atas pencapaian selama ini.
Sehingga, pasangan lebih sering mengkritik diri sendiri dibanding bersyukur. Jika gagal dalam pekerjaan dan mengasuh bayi, luka bisa memburuk. Ia pun semakin percaya, kalau dirinya tak berharga.
4. Takut kesendirian
Orang tua adalah sosok yang paling dekat dengan kita. Ketika dikecewakan, oleh orang istimewa, tentu menciptakan luka mendalam. Kalau ayah bisa meninggalkan, maka orang lain berpotensi lebih besar.
Ketakutan akan kesendirian, tak jarang berujung dengan overprotektif. Suami akan merasa waspada jika ada yang mendekati istri. Sebab, Ia tak ingin kehilangan sosok yang kini telah memberikan cinta serta kasih sayang.
5. Ragu dengan laki-laki lain
Ciri terakhir yaitu sulit menaruh kepercayaan pada orang lain, terutama laki-laki. Ketidakhadiran sosok ayah, membuat suami sulit percaya dengan perkataan atau sikap orang lain, bahkan jika itu mertua sekalipun.
Perasaan takut dikecewakan atau ditinggal, membuatnya lebih memilih bersikap biasa dan tidak menjalin hubungan lebih dalam. Sebab, bisa saja peristiwa di masa lalu, kembali terjadi dan membuka luka lama.
Salah satu kasus paling sering, suami tak membiarkan ayah, keluarga dan adik laki-laki istri mengenal dirinya lebih jauh.
Nah itulah informasi mengenai father wound dan tandanya. Sebagai pasangan, Mom dapat membantu pasangan melewati rintangan dan menyembuhkan luka semasa kecil.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Mother Wound, Luka Emosional Anak Karena Kurangnya Kasih Sayang Ibu
- Tips Mempersiapkan Diri Sebelum Menjadi Seorang Ibu
- 5 Artis Hollywood Rayakan Mother’s Day untuk Pertama Kalinya
- Mengenal Lebih dalam Apa Itu Inner Child
- 5 Cara Suami Membantu Istri saat Menyusui Bayi