OKEMOM – Sebelum menjalin suatu hubungan, pengenalan diri satu sama lain dengan pasangan tentunya menjadi poin sangat penting. Ada yang sudah kenal sekian lama, bersahabat, namun mulai menemukan kecocokan satu sama lain beberapa bulan terakhir.
Tak sedikit pula yang langsung merasa ‘klik’ dengan seseorang yang baru dikenal. Entah itu melalui aplikasi online atau kencan buta dari rekomendasi teman lain. Semua itu pilihan dan seberapa lama hubungan terjalin, tentu saja tergantung dari kenyamanan setiap pasangan.
Berkaitan dengan itu, studi terbaru di Kanada terhadap 2.000 pasangan menemukan fakta bahwa dua pertiga dari pasangan romantis tersebut memulai suatu hubungan setelah bersahabat sekian lama.
Memulai sebagai teman merupakan pilihan yang lebih solid daripada kencan buta atau berkenalan lewat aplikasi online. Studi ini menyarankan orang yang mungkin sulit menemukan cinta di aplikasi kencan seperti Tinder dan Bumble, untuk mencoba berkencan dengan salah satu teman terdekat.
Jatuh cinta pada pandangan pertama dianggap sebagai klise semata yang sering muncul di film layar lebar genre romance. Faktanya, hubungan platonis dengan seseorang yang sudah dikenal terlebih dahulu, jauh lebih kondusif dan efektif daripada memulai hubungan dalam konteks seksual menggunakan aplikasi kencan.
“Ada banyak orang yang merasa sangat percaya diri mengetahui alasan dan cara seseorang jatuh cinta lalu menjadi pasangan. Tetapi penelitian kami menunjukkan tidak demikian,” kata penulis studi Danu Anthony Stinson, seorang profesor psikologi di University of Victoria, Kanada, dikutip dari Daily Mail, Selasa (13/7).
Menurutnya, setiap orang mungkin memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana orang asing menjadi tertarik satu sama lain dan mulai berkencan. Tetapi bukan itu cara yang baik untuk memulai suatu hubungan.
Untuk penelitian ini, Profesor Stinson dan rekan menganalisis data dari hampir 1.900 mahasiswa dan orang dewasa yang melakukan crowdsourced. Secara keseluruhan, 68 persen melaporkan bahwa hubungan romantis mereka saat ini atau yang terbaru dimulai dengan persahabatan.
Para peneliti menemukan ada sedikit variasi antar gender, tingkat pendidikan atau kelompok etnis yang berpengaruh pada pilihan individu. Namun uniknya, persahabatan yang dijalin itu sudah dimulai sejak usia 20-an.
Dari studi ini, rata-rata lama persahabatan sebelum hubungan menjadi romantis adalah 22 bulan. Kebanyakan orang berkencan dengan teman sendiri setelah mengenal sekitar satu hingga dua tahun.
Mereka pun awalnya tidak berniat memiliki hubungan romantis. Hanya seiring berjalannya waktu, ketulusan sahabat itu memunculkan perasaan lebih yaitu cinta.
Profesor Stinson juga berharap penelitian yang telah dipublikasikan di Social Psychological and Personality Science ini akan mendorong orang untuk meninjau kembali dugaan awal mereka tentang cinta dan persahabatan.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa garis antara persahabatan dan romansa kabur dan saya pikir itu memaksa kami untuk memikirkan kembali asumsi kami tentang apa yang membuat persahabatan baik tetapi juga apa yang membuat hubungan romantis berjalan baik,” katanya.
Gimana nih menurut Mom? Apakah sepakat dengan studi di atas, bahwa pasangan yang berawal dari sahabatan lebih langgeng daripada yang kenal pertama kali lewat aplikasi kencan?
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Studi: Trauma Masa Kecil Memengaruhi Perilaku Seksual saat Dewasa
- Studi: Vaksin Moderna Terbukti Efektif untuk Remaja 12-17 Tahun
- Studi Psikologi: Dominasi Sosial Memengaruhi Gejala Kesehatan Mental
- Studi Psikologi: Makeup Memengaruhi Mental dan Moral Perempuan
- Studi: Vaksin Covid-19 Pfizer 100 Persen Efektif bagi Anak 12-15 Tahun