OKEMOM – Setelah melahirkan, Mom biasanya akan mengalami gangguan psikologis berupa baby blues syndrome. Kondisi ini menyebabkan lebih mudah sedih, lelah, dan gelisah.
Apabila dibiarkan, nantinya sindrom ini bisa memicu depresi pasca melahirkan (postpartum depression) karena ketidakseimbangan zat kimia dalam otak yang membuatnya merasa putus harapan dan berpikir tidak layak menjadi Mom yang baik.
Banyak anggapan bahwa ayah juga akan mengalami baby blues pasca kelahiran sang istri. Lalu, benarkah anggapan tersebut?
Ayah tidak mengalami baby blues?

Kehadiran buah hati memang akan membuat kehidupan seorang ibu dan ayah berubah. Hal itu terjadi karena adanya rutinitas baru, yakni mengurus dan membesarkan anak. Tentu hal ini tidak mudah terlebih bagi pasangan yang belum memiliki pengalaman.
Kurangnya pengalaman dan pengetahuan membuat kita kerap kali mengalami kekhawatiran berlebih atau baby blues syndrom. Baby blues pada Mom biasanya berhubungan dengan perubahan hormon setelah melahirkan.
Sedangkan, untuk para ayah sebenarnya tidak mengalami sindrom baby blues yang disebabkan oleh perubahan hormon, melainkan lebih ke arah depresi pasca kelahiran bayi atau depresi pascanatal.
Meski berbeda, tanda-tanda seorang ayah mengalami ke khawatiran setelah kelahiran sang anak sebenarnya hampir sama dengan yang dialami Mom.
Penyebab depresi pascanatal pada ayah

Para ayah biasanya mengalami depresi pascanatal pada minggu-minggu awal kelahiran bayi. Faktor penyebabnya pun berbeda-beda pada tiap orang. Berikut ini faktor umum yang kerap terjadi saat mengalami depresi pascanatal:
1. Takut terhadap tanggung jawab baru
Tak hanya menyandang status baru sebagai seorang ayah, laki-laki juga akan menghadapi tanggung jawab baru dalam keluarga. Bagi yang belum memiliki pengalaman, mungkin kekhawatiran ini akan jauh lebih besar.
Seorang laki-laki akan terus bertanya dan memikirkan cara untuk memastikan istri dan anaknya hidup dengan layak. Kekhawatiran yang berlebih ini lah yang bisa memicu depresi.
2. Ada rasa takut dan tidak siap menjadi ayah

Sebagian laki-laki pasti akan merasa kaget saat memerankan dua posisi sekaligus, yaitu menjadi suami dan juga ayah. Kondisi ini tentunya memicu perasaan takut bahkan menimbulkan ketidaksiapan untuk menjalankan tugas baru.
Bukan tanpa sebab, ketika sudah memiliki anak, kehidupan pun akan berubah dan laki-laki tidak sebebas sebelumnya karena Ia harus turut merawat anak bersama sang istri.
3. Khawatir terhadap masalah keuangan
Masalah ini paling sering terjadi, di mana laki-laki khawatir akan beban finansial yang terus bertambah setelah kelahiran sang buah hati.
Sebenarnya hal ini tidak hanya terjadi pada ayah baru saja, semua ayah yang telah memiliki anak sebelumnya pun juga merasakan hal yang sama. Terlebih, jika harus menambah momongan.
Di saat seperti inilah, ayah harus mencari cara bagaimana mengatur pengeluaran sedemikian rupa demi kebutuhan sehari-hari.
4. Kurangnya waktu istirahat

Kehadiran buah hati tentunya membawa perubahan pada aktivitas harian ibu dan ayah, termasuk waktu tidur. Pasalnya, saat bayi baru lahir biasanya Ia seringkali bangun di malam hari karena lapar atau pun merasa tak nyaman.
Pada kondisi ini, ayah dan ibu harus bekerja sama membagi waktu untuk menenangkan si kecil hingga tertidur kembali. Nah, kurangnya waktu istirahat ini dapat memicu timbulnya depresi pascanatal.
Gejala depresi pascanatal

Tanda atau gejala depresi pascanatal biasanya terjadi pada minggu ketiga atau keenam setelah kelahiran bayi. Ketika mengalami depresi pascanatal, biasanya seseorang akan mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
- Menarik diri dari lingkungan, terutama keluarga
- Merasa gelisah dan lelah
- Sensitif dan mudah tersinggung
- Sulit tidur atau tidur terlalu lama
- Kehilangan minat terhadap kegiatan yang disukai sebelumnya
- Mengalami perubahan suasana hati yang drastis dan kerap merasa tidak berguna
- Kesulitan berpikir dan hilangnya konsentrasi
- Melampiaskan pada hal-hal negatif
Sudah tahu kan bahwa ayah tidaklah mengalami baby blues, melainkan depresi pascanatal. Nah, apabila mengalami depresi pascanatal seperti yang telah disebutkan dan gejalanya kian mengkhawatirkan, segera lakukan konsultasi pada dokter dan ahli medis lainnya, ya!
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Mengatasi Baby Blues Pasca Melahirkan
- Sindrom Baby Blues: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
- Cari Tahu Cara Mengatasi dan Penyebab Insomnia Setelah Melahirkan
- 5 Aktivitas yang Meningkatkan Bonding Ayah dan Anak
- 5 Ketakutan Laki-Laki saat Jadi Ayah Baru