LIMAPAGI – Kehidupan pernikahan yang bahagia dan penuh cinta menjadi impian banyak keluarga. Salah satu “bumbu” dalam pernikahan yang bisa meningkatkan kebahagiaan dan api cinta adalah dengan rutin berhubungan seks.
Namun, tak hanya sebatas pada kebahagiaan saja, beberapa riset juga membuktikan bahwa manfaat berhubungan seks itu ada banyak. Baik untuk kesehatan fisik maupun mental apalagi, jika dilakukan secara rutin.
Sebaiknya, memang seberapa sering seks dilakukan dan apa saja manfaat yang bakal kamu dan pasangan dapatkan dari rutin hubungan seks? Berikut jawaban dari ahli yang dilansir dari VeryWellMind, Senin, 14 Juni 2021.
Frekuensi Ideal untuk Berhubungan Seks
Sebuah studi menemukan bahwa kebahagian dalam pernikahan ada kaitannya dengan frekuensi seks di antara pasangan suami istri. Ada kepuasan yang meningkat secara progresif pada mereka yang tadinya jarang berhubungan seks menjadi rutin berhubungan sekali seminggu.
Frekuensi seks pada tiap umur beda-beda. Untuk yang berusia 20-an, paling baik adalah 80 kali dalam setahun. Untuk usia 30-50 tahun, sebaiknya berhubungan seks 54 kali dalam setahun (sekitar sekali dalam seminggu). Dan mereka yang berusia 60 tahun sebaiknya tetap berhubungan seks sebanyak 20 kali per tahun.
Meskipun frekuensi semakin menurun seiring bertambahnya usia, tetapi aktivitas seksual tetap penting bagi pasangan yang semakin berumur.

Manfaat Psikologis
Ada banyak manfaat emosional dan psikologis dari bercinta. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
- Seks dapat membuat citra diri seseorang lebih baik. Seks bisa meningkatkan harga diri dan mengurangi perasaan tidak aman, yang mengarah pada persepsi yang lebih positif tentang diri kita sendiri.
- Tingkat kebahagiaan meningkat. Menurut sebuah studi tahun 2015 yang di China, rutin melakukan hubungan seks dengan kualitas yang baik dapat meningkatkan kebahagiaan.
- Saat berhubungan seks, endorfin dilepaskan. Endorfin ini dapat mengurangi perasaan depresi. Hormon lain yakni oksitosin dapat meningkat. Oksitosin membantu menumbuhkan rasa ketenangan dan kepuasan.
- Stres kronis dapat menyebabkan frekuensi seks menurun. Namun, seks bisa menjadi teknik manajemen stres yang efektif. Seks mengurangi hormon respons stres, seperti kortisol dan adrenalin (epinefrin), dengan efek yang bertahan hingga hari berikutnya.
- Dapat meningkatkan kualitas tidur. Orgasme memicu pelepasan hormon prolaktin yang membantu tidur lebih nyenyak.
Manfaat Kesehatan
Nyatanya, seks juga memiliki manfaat bagi kondisi fisik seseorang, berikut di antaranya.
- Tubuh yang lebih bugar. Menurut American Heart Association, aktivitas seksual setara dengan aktivitas fisik seperti jalan cepat atau menaiki dua anak tangga. Gerakan seks dapat mengencangkan otot perut dan panggul.
- Peningkatan fungsi otak. Sebuah studi tahun 2018 terhadap lebih dari 6.000 orang dewasa mengaitkan hubungan seks yang sering dengan kinerja memori yang lebih baik pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
- Peningkatan fungsi kekebalan. Seks teratur bahkan dapat menurunkan kemungkinan seseorang terkena pilek atau flu.
- Dapat menurunkan berat badan. Berhubungan seks selama 30 menit membakar rata-rata 200 kalori. Bahan kimia pada otak yang dilepaskan saat berhubungan seks juga dapat meredakan keinginan makan.
- Pada wanita, Hubungan seksual yang sering juga dapat membuat menstruasi jadi lebih ringan dan kram perut yang tidak terlalu menyakitkan.