OKEMOM – Di Indonesia, pro kontra penggunaan empeng atau pacifier masih sangat terasa. Banyak orangtua yang memilihnya sebagai jalan pintas menenangkan si kecil yang rewel, tapi tak jarang hal tersebut malah dianggap negatif.
Seperti dalam unggahan aktris dan penyanyi Asmirandah Zantman, 31, yang menghimbau agar jangan terburu-buru melarang penggunaan empeng untuk si kecil. Pasalnya, istri Jonas Rivanno tersebut mendapat banyak direct massage di akun instagramnya, @asmirandah89.
“Saking banyak yang kirim pesan langsung (DM) aku sampai cari tau juga biar bisa sharing bareng karena banyak juga yang anak-anaknya dikasih empeng,” ucap ibu dari Chloe Emmanuelle Van Wattimena.
Asmirandah gemas lantaran banyak mendapat pesan langsung yang memperingatkan penggunaan empeng pada bayi. Banyak mitos bahwa empeng membuat struktur gigi bayi jadi tonggos dan menyebabkan keterlambatan bicara atau speech delay.
Perempuan kelahiran 5 Oktober 1989 itu justru mengaku tidak mengalami keduanya, baik speech delay maupun gigi tonggos. Meski tidak menganjurkan penggunaan empeng, tetapi Ia menghimbau untuk tidak melarang orang lain menggunakannya.
“Aku dulu waktu bayi ngempeng, lho. Dua-duanya aku nggak alami. Bukannya aku menganjurkan untuk dikasih empeng ya. tetapi alangkah lebih baiknya tidak memberikan kata ‘jangan’ dengan mudahnya tanpa penjelasan yang tepat,” imbuhnya.
Pro kontra penggunaan empeng pada bayi
Mom, banyak pro kontra mengenai penggunaan pacifier untuk bayi. Beberapa orangtua takut anaknya jadi tonggos atau mengalami speech delay, tetapi tak sedikit yang merasa terbantu dengan kehadiran empeng.
Nah, berikut OKEMOM rangkum mengenai pro dan kontra mengenai penggunaan empeng untuk si kecil melansir dari berbagai sumber:
Pro empeng
- Empeng dapat menyelamatkan nyawa bayi dari sindrom kematian mendadak bayi (SIDS): Guna mencegah SIDS, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan penggunaan emping ketika anak tidur. Salah satu teori menyebutkan, empeng mungkin akan membantu sirkulasi udara lewat mulut dan hidung si kecil. Ini penting agar bayi mendapat oksigen yang cukup.
- Kontrol orangtua: Berbeda dengan jari atau jempol si kecil yang sepenuhnya memegang kendali, penggunaan empeng dalam kontrol orangtua.
- Mengajarkan bayi tenang: Bayi dengan empeng akan belajar menenangkan diri saat sendiri ketika akan tidur siang atau malam.
- Pengalih perhatian yang cepat: Saat dalam keadaan darurta misalnya si bayi akan diimunisasi, dot bisa mengalihkan perhatian si kecil dengan cepat.
- Tidak merusak petumbuhan gigi: dengan penggunaan dot ortodontik yang tepat dan waktu yang tidak terlalu lama, kurang dari enam jam sehari, empeng tidak akan merusak pertumbuhan gigi bayi.
- Membantu ibu yang mengalami post partum depression (PPD): Menurut Journal of Human Lacatation, ibu yang mengalami PPD setelah melahirkan dapat terbantu dengan empeng untuk menemani si kecil.
- Membantu bayi saat perjalanan udara: gerakan menghisap dot atau empeng membuat pergeseran pada telinga bagian tengah yang membantu si kecil mengatasi masalah tekanan udara.
Kontra empeng
- Tidak bisa lepas dari empeng: Karena biasa menenangkan diri dengan empeng, si kecil mungkin akan kesulitan melepaskan diri dari empeng, Mom.
- Kebiasaan buruk untuk orangtua: bayi bisa saja menangis karena masalah kesehatan serius, tetapi karena biasa memberikan si kecil, orangtua bisa terkecoh dengan tanda bahaya dari buah hati.
- Merusak gigi: hal ini hanya dapat terjadi jika penggunaan terlalu lama, apalagi jika sampai usia di atas batita. Soal keterlambatan bicara, hal ini mungkin terjadi karena si kecil bicara dengan empeng di mulut pasti akan sulit. Meskipun tidak ada penelitian signifikan tentang dua hal ini.
Well, itulah beberapa pro dan kontra penggunaan empeng atau dot pada bayi. Lebih banyak pro atau manfaatnya sih, Mom. Jadi, masih takut untuk memberikan empeng buat si kecil?
Oh ya, jangan lupa juga untuk selalu mengonsultasikan perkembangan buah hati dengan dokter supaya tumbuh kembangnya selalu terpantau.