OKEMOM – Seiring pertumbuhan dan perkembangan anak, perilaku dan pola pergerakannya pun juga semakin berkembang. Namun, terkadang membuat orangtua jadi khawatir dan cemas.
Seperti kebiasaan memanjat pintu, dinding, jendela hingga perabotan rumah. Biasanya, balita kerap melakukan ini karena merasa penasaran dan menyenangkan.
Akan tetapi, kalau diteruskan bisa mengancam keselamatan buah hati di masa mendatang, misalnya jatuh dari ketinggian. Parahnya, jika menyebabkan cedera serius seperti patah tulang.
Sebelum mengalami hal tersebut, mom harus mengatasi kebiasaan balita yang suka memanjat sedini mungkin dengan cara berikut.
1. Jauhkan tempat tidur dari jendela
Memanjat pintu atau perabotan bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Terlebih jika buah hati mom sangat aktif di usianya. Mengingatkan dengan berteriak tak terlalu berguna, jadi jangan lakukan hal ini.
Cobalah menjauhkan tempat tidur dari jendela, sehingga tak memudahkan Ia ketika memanjat. Sebab, si kecil membutuhkan pijakan untuk memulai langkah pertama menuju ke atas.
Sehingga, jika orangtua memindahkan sumber pijakan. Si kecil akan mulai berhenti memanjat dengan sendirinya. Walaupun butuh waktu lama tetapi jangan menyerah ya.
2. Pasangkan lantai busa
Semakin bertambahnya usia, perkembangan buah hati jadi lebih lincah. Jika mom tak masalah dengan kebiasaan ini, maka lengkapi dan perketat saja perlindungan bagi si kecil di rumah, seperti memasang karpet busa.
Tujuannya agar saat terjatuh, tubuh si kecil tak langsung membentur lantai yang keras, melainkan menyentuh karpet lembut, sehingga menurunkan risiko kecelakaan fatal, misal memar atau patah tulang.
Selain itu, tambahkan pula bantalan di setiap sisi perabotan di dalam kamar. Demi meminimalisir kemungkinan anak membentur sisi meja yang tajam.
3. Alihkan perhatian si kecil
Perilaku suka memanjat bisa jadi sinyal bagi orangtua untuk lebih memerhatikan si kecil. Kemungkinan, selama ini orangtua kurang memberikan kasih sayang, perhatian dan cinta karena sibuk bekerja.
Sehingga diperlukan sesuatu yang mampu menarik orangtua, dekat dengan anak. Salah satunya memanjat dinding, perabotan, jendela hingga pintu. Walaupun tampak berbahaya.
Karena belum mengerti apa pun, Ia hanya mencoba melakukannya terus menerus. Hingga akhirnya kecanduan tanpa tahu risiko setelah terjatuh. Cara menyiasatinya yaitu dengan mengajaknya bermain.
4. Berikan permainan climbingÂ
Ide berikutnya cukup merogoh dana lebih dalam, yaitu menciptakan permainan memanjat dan istana balon. Walaupun membutuhkan budget, tetapi dua hal ini efektif mengurangi si kecil memanjat sembarangan.
Kalau tak ingin mengeluarkan dana besar, orangtua bisa membuat tempat climbing dengan memasang pijakan lembut dan aman di dinding. Sehingga, balita tahu di mana Ia harus memanjat.
Sementara istana boneka memang memerlukan tempat luas, seperti halaman depan atau belakang. Tak hanya memanjat, si kecil bisa berseluncur dan melompat tanpa takut jatuh.
5. Pantau terus aktivitasnya
Tips terakhir yaitu terus awasi si kecil, ketika sedang di rumah. Sehingga tak ada kesempatan bagi buah hati untuk memanjat area rumah. Sebab, beberapa anak takut apabila perilaku ini diketahui oleh orangtua.
Jika pekerjaan rumah tangga tak bisa ditunda dan sibuk, jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan untuk menjaga anak selagi bekerja.
Walaupun membutuhkan usaha keras tetapi hasilnya sepadan mom.