OKEMOM – Selama ini kita tahu bahwa kulit anak-anak lebih sensitif daripada orang dewasa. Makanya, anak lebih rentan mengalami permasalahan iritasi dan alergi kulit hingga meninggalkan bekas. Tentu saja, kondisi tersebut membuat orangtua merasa khawatir. Apalagi, bila permasalahan tersebut terjadi dalam waktu berkepanjangan.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinya gangguan penyakit kulit yang lebih parah. Ketahui beberapa penyakit kulit yang mengintai keselamatan si kecil.
1. Infeksi tinea atau kurap
Kurap adalah jenis infeksi kulit yang berasal dari jamur. Awalnya kondisi ini seperti ruam kulit merah yang berbentuk cincin dan terlihat normal.
Penyebab jamur tersebut dapat muncul disebabkan oleh jamur pada kulit, rambut dan kuku yang umum punya sebutan dematofita. Adapun ciri-ciri anak yang berisiko terkena kurap yakni:
- Menggunakan kamar mandi atau ruang ganti bersama.
- Memiliki kontak dengan orang yang mengidap kurap.
- Kebersihan tubuh buruk.
- Hidup dengan iklim hangat.
- Daya tubuh yang kurang kuat.
Umumnya perawatan anak terkena kurap sendiri akan diberikan obat anti jamur khusus. Jika terjadi kondisi kesehatan lain seperti infeksi bakteri atau abses, segera bawa buah hati ke dokter.
2. Kutil
Kondisi kulit non kanker yang berasal dari virus papiloma, kutil lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
Kutil pada dasarnya dapat menular ke bagian tubuh orang lain. Kutil sendiri terbagi menjadi lima jenis yaitu kutil umum, kaki, datar, kelamin dan filiform.
Untuk mengatasi kutil, biasanya dokter akan memutuskan perawatan melalui pertimbangan usia anak. luas pertumbuhan, harapan jalannya perawatan, toleransi pada obat dan pendapat orangtua.
3. Fifth disease
Fifth disease adalah kondisi kesehatan dimana virusnya cukup menular dan berakhir menyebabkan ruam kulit, tetapi tidak sampai demam.
Kondisi ini akan menyebar melalui kontak darah yang terinfeksi dan cairan dari hidung atau tenggorokan.
Melansir dari ChildrensNational, anak yang mengidap fifth disease akan membutuhkan empat hingga 14 hari untuk mengembangkan gejala setelah terpapar.
Gejala paling umum dari penyakit ini ialah demam, sakit kepala, mata merah, sakit tenggorokan dan ruam pada bagian tubuh tertentu.
Pengobatan fifth disease sampai saat ini masih belum ditemukan karena ini juga merupakan infeksi virus.
Memang ada pengobatannya, tetapi hal tersebut berguna untuk membantu mengurangi gejala yang dirasakan bukan menyembuhkan.
4. Campak atau rubeola
Rubeola atau campak adalah gangguan virus yang sangat menular dan menyebabkan ruam berbeda-beda tiap individu. Campak menular melalui kontak langsung dengan cairan hidung, tenggorokan dan tetesan udara dari pengidap.
Setiap anak yang mengalami campak akan menunjukan gejala yang berbeda, namun secara umum ini gejala yang muncul:
- Demam.
- Bintik-bintik merah kecil.
- Batuk kering.
- Iritasi pada mata.
Adapun komplikasi yang dapat timbul dari campak yakni infeksi telinga, radang paru-paru hingga peradangan otak. Untuk itu, penting periksa ke dokter jika gejala di atas muncul pada buah hati.
5. Kudis atau skabies
Kudis awalnya ditandai dengan benjolan merah kecil yang terasa gatal. Infeksi ini terjadi karena adanya kontak langsung dengan orang yang mengidap kudis.
Kondisi tersebut dapat menyerang seluruh orang dari segala usia, namun kebanyakan terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda.
Gejalanya yang paling umum adalah rasa gatal yang parah, ruam hingga benjolan merah dan kulit bersisik atau berkerak. Untuk mengobatinya, kamu bisa mengolesi salep sesuai anjuran dokter.
Itulah gangguan kulit pada anak yang perlu kamu ketahui agar tidak lagi merasa khawatir. Sebaiknya jika muncul beberapa gejala di atas, segera bawa anak ke dokter agar dapat penanganan secepatnya.