OKEMOM – Munculnya stretch mark di bagian tubuh tertentu seperti perut, paha, pinggul, bokong, payudara, lengan atas dan punggung bawah, membuat sebagian besar perempuan tidak percaya diri.
Ini sering dialami perempuan selama masa kehamilan, pascamelahirkan, pubertas dan berat badan bertambah. Di samping itu, ada pendapat yang mengatakan stretch mark disebabkan karena kebiasaan menggaruk kulit saat menstruasi. Benarkah demikian?
Melansir Medical News Today, stretch mark dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal yang terkait dengan pubertas. Menstruasi termasuk bagian dari pubertas.
Karena hormon berubah, kulit cenderung sensitif selama fase haid. Sehingga, rentan merusak barrier kulit dan meningkatkan risiko alergen atau iritasi.

Namun, belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa menggaruk kulit saat menstruasi memunculkan bekas stretch mark. Walau demikian, menggaruk kulit terlalu sering dan kuat juga tidak dianjurkan.
Sebaiknya, kompres dengan air hangat atau oleskan krim khusus dari dokter untuk mengurangi rasa gatal pada kulit. Terutama di bagian paha, bokong, pinggul, payudara.
Menurut laman Healthline, sebelum stretch mark muncul, kulit biasanya terlihat tipis. Beberapa tanda lainnya mulai berkembang seperti kerutan, garis-garis menonjol yang berwarna merah, ungu, merah muda, coklat kemerahan atau coklat tua, tergantung pada warna kulit.
Pada dasarnya, stretch mark tidak berbahaya. Garis tersebut akan memudar seiring waktu dan cenderung berubah menjadi warna keperakan. Hanya saja, butuh waktu cukup lama untuk benar-benar menghilangkan stretch mark.
Dari penjelasan di atas, sudah tahu ya mom bahwa menggaruk kulit saat menstruasi tidak akan membuat stretch mark. Meski begitu, kulit tetap harus dirawat selama fase datang bulan.
Referensi:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/283651#treatment-and-prevention
https://www.healthline.com/health/itchy-stretch-marks#_noHeaderPrefixedContent