OKEMOM – Setiap orang tua ingin menyaksikan setiap fase perkembangan si kecil. Nah, setelah tengkurap, bayi akan mulai belajar merangkak. Pada setiap tahapnya, orang tua pasti ingin juga terlibat dan memastikan kebutuhannya terpenuhi.
Nah, sebelum bayi merangkak, orang tua biasanya punya cara untuk menyemangati bayi mereka agar berani merangkak pelan-pelan. OKEMOM sudah merangkum 4 cara untuk membantu si kecil belajar merangkak di rumah.
Cara melatih bayi belajar merangkak
Antara usia 4 dan 6 bulan, normalnya bayi akan mulai merangkak. Si kecil baru mulai berjalan sekitar ulang tahun pertama mereka.
Meskipun beberapa bayi mungkin mulai bisa berguling atau mengangkat tubuhnya dengan posisi table top lebih awal, mereka mungkin membutuhkan waktu lama untuk mulai merangkak.
Proses bayi belajar merangkak cukup rumit, sekaligus mudah. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki tahapan tumbuh dan berkembang yang berbeda. Karenanya, jangan khawatir atau terkejut kalau sudah lebih dari enam bulan, tetapi si kecil belum juga mulai merangakak.
Berikut adalah beberapa cara membantu bayi untuk belajar merangkak, yang dapat orang tua lakukan sendiri di rumah:
1. Merangkak bersama bayi
Selain anak-anak, bayi juga bisa dibilang peniru ulung. Karenanya, saat melihat orang tua atau saudara kandungnya merangkak bersama, buah hati cenderung dapat mempelajarinya lebih cepat.
Mereka akan meniru gerakan orang tua dan mencoba mulai merangkak secara perlahan.
Kemudian, cara lain yang bisa dilakukan yakni memancing si kecil dengan mainan favoritnya pada jarak yang aman. Lalu bayi akan berusaha merangkak ke arah mainan tersebut.
2. Biarkan bayi tengkurap dan membalikkan badan sendiri
Sebelum mulai merangkak, biasanya bayi akan belajar menegakkan kepala terlebih dahulu, diikuti dengan tengkurap, berbalik, dan berguling.
Bila otot lehernya sudah cukup kuat, maka proses merangkak si bayi akan jauh lebih cepat.
Nah, ketika masih berusaha tengkurap dengan benar. Saat proses ini berlangsung, ada baiknya orang tua memantau saja dan lihat sampai di mana usaha si bayi untuk tengkurap dan membalikkan badannya sendiri.
3. Beri ruang nyaman untuk bayi bereksplorasi
Siapkan ruang yang rapi dan bersih serta aturlah area tersebut dengan mainan dan barang-barang yang disukai agar si buah hati dapat mengeksplorasi.
Jika kamu memiliki area non-karpet atau yang langsung bersentuhan dengan lantai di rumah, tak ada salahnya membiarkan anak leluasa menopang tubuhnya sendiri dengan kedua tangan dan dengkulnya. Hal itu penting demi mendukung bayi belajar merangkak secara sempurna dengan kemampuannya sendiri.
4. Biarkan bayi bermain di depan cermin
Bukan hanya orang dewasa, ternyata bayi juga sangat tertarik dengan cermin. Mereka akan sangat penasaran ketika memandang wajah mereka di depan cermin.
Pada saat seperti itu, manfaatkan rasa ingin tahu bayi tersebut. Biarkan saja mereka bermain di depan cermin, dengan catatan tetap dalam pengawasan mom.
Cara tersebut membantu mendorong bayi belajar merangkak sendiri di rumah karena ia pasti ingin berlama-lama melihat refleksinya di cermin.
Catatan:
Sebagai orang tua, sebaiknya jangan pernah terlalu memaksakan anak untuk belajar merangkak sedini mungkin.
Sebab, memaksa anak untuk mengembangkan keterampilan yang memang ia sendiri belum siap dan mampu melakukannya, hanya akan memperlambat proses belajar si kecil.
Di sisi lain, jika kamu melihat ada tanda-tanda tidak normal pada gerak-gerik tubuh anak. Misalnya ia hanya menggunakan salah satu sisi tubuhnya saja saat belajar merangkak, maka segeralah periksakan bayi ke dokter.
Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Benedicta Arum Bestari