OKEMOM – Tak sedikit orang tua merasa bingung, ketika melihat si bayi memiliki kebiasaan sering pegang alat kelamin. Kira-kira, apa ya penyebabnya?
Mom, pada bayi laki-laki usia 4-6 bulan memang masih sering menyentuh kelaminnya secara tidak sengaja. Namun, pada usia anak 3-6 tahun, kebiasaan tersebut bisa jadi dilakukan sengaja. Kebiasaan si kecil memegang alat vitalnya disebut fase phallic.
Kebiasaan ini bisanya terjadi setelah mandi atau saat berlatih buang air kecil di toilet. Lantaran penasaran dengan benda asing miliknya, maka tak heran si kecil suka memegang, menggaruk bahkan menarik.
Untuk tahu lebih dalam, simak pembahasan OKEMOM berikut ya mom. Agar bisa melakukan pencegahan, agar tak menjadi kebiasaan dan menimbulkan iritasi.
Penyebab bayi laki-laki suka pegang alat kelamin

Seiring pertumbuhan usia, pergerakan bayi kian berkembang. Dari awalnya hanya diam dan tidur, lama kelamaan bergerak, duduk hingga berjalan. Bukan hanya fisik, tetapi dar aspek psikis pun si kecil mengalami perkembangan misalnya dalam hal perilaku.
Salah satu yang mungkin mulai terlihat adalah saat bayi menyentuh alat kelaminnya. Kebiasaan ini sebenarnya merupakan tanda perkembangan. Ini juga menjadi tanda jika perilaku seksual anak telah berkembang, sehingga orang tua tak perlu khawatir jika hanya terjadi sesekali.
Keinginan menyentuh alat kelamin muncul akibat rasa penasaran karena baru pertama kali melihat. Namun, jika sudah berulang kali, umumnya terjadi karena sensasi “nikmat” di area genital. Sensasi ini hampir sama seperti kebiasaan saat si kecil mengisap jempol saat fase phallic alias peralihan dari fase oral pada bayi usia 0-2 tahun.
Cara mengatasinya kecanduan

Jika anak memegang alat kelamin bukan karena sengaja, orang tua tak perlu marah bahkan memukul anak. Selain akan meninggalkan bekas luka, si kecil juga belum paham dengan perkataan mom di rumah.
Ada baiknya cobalah lakukan beberapa cara berikut ini, tujuan utamanya yaitu untuk memberikan pemahaman terkait organ reproduksi secara perlahan.
- Bersikap tenang, hindari mengeluarkan perkataan kasar bahkan mencaci,
- Gunakan bahasa yang tepat dan tak bertele-tele,
- Alihkan perhatian setiap kali si kecil ingin memegang alat vital,
- Buatlah permainan interaktif untuk menjelaskan organ reproduksi, dan
- Memberikan aturan untuk tidak menyentuh alat kemaluan.
Sedangkan dari segi orang tua, jangan biasakan memegang organ reproduksi walaupun hanya sekadar gurauan. Karena sensasinya mampu membuat anak kecanduan.
Dampak kecanduan menyentuh alat kelamin

Dampak signifikan yang terlihat saat anak terlalu sering menyentuh atau memeggang alat kelaminnya yaitu adanya goresan di area pangkal atau ujung penis akibat terkena kuku.
Lebih lanjut, bayi atau balita yang kecanduan akan sensasi “nikmat” saat bermain dengan alat kelaminnya yaitu suka menggosok tubuhnya ke benda tumpul, memasukkan benda asing ke dalam area penis, dan memegang alat kelamin orang lain.
Di samping kecanduan, bisa saja terjadi kondisi abnormal yang memberikan sensasi gatal atau perih seperti, permukaan penis bersisik, adanya luka, kemerahan bahkan pembengkakan.
Nah itulah informasi seputar mengapa bayi sering pegang alat kelamin. Kalau kebiasaan ini tak kunjung berhenti jangan ragu mengunjungi yang ahli untuk mendapatkan perawatan atau terapi terbaik.
Artikel ini telah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi