Mom, pernah tahu tentang masalah kulit rosacea? Jika wajah tampak memerah dan muncul benjolan yang mirip jerawat, itulah yang dikatakan rosacea.
Melansir Cleveland Clinic, rosacea adalah penyakit kulit kronis yang sering menyerang wajah. Biasanya, menyebabkan kemerahan di hidung, dagu, pipi dan dahi yang seiring waktu semakin terlihat.
Dalam beberapa kasus, rosacea muncul di bagian dada, telinga, leher, ataupun kulit kepala. Jika rosacea tidak diobati, benjolan padat berwarna merah dan jerawat berisi nanah dapat berkembang.
Gangguan ini dapat menyebabkan hidung membengkak yang disebut rhinophyma. Rosacea dapat memengaruhi mata, menyebabkannya merasa teriritasi dan tampak merah atau berair disertai bintik disebut rosacea okular.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab rosacea dan obat penyembuhnya. Tapi, sejumlah studi di kalangan para dokter menemukan cara mengobati kondisi tersebut dengan meminimalkan gejalanya.
Gejala rosacea
Ada empat subtipe rosacea. Setiap subtipe memiliki gejala berbeda. Gejala khas rosacea yakni benjolan kecil, merah, berisi nanah di area kulit tertentu. Bisa berlangsung selama berminggu atau berbulan dengan intensitas hilang-timbul.
Dari laman WebMD, adapun gejala rosacea lain yang mungkin dapat dideteksi, antara lain:
- Kulit terasa perih dan terbakar
- Bercak kulit kasar dan kering
- Hidung bengkak sampai berbentuk seperti bohlam
- Pori-pori lebih besar
- Pembuluh darah rusak di kelopak mata
- Benjolan di kelopak mata
- Terjadi masalah dengan indera penglihatan
- Gejala rosacea bisa datang dan pergi. Kambuh beberapa minggu, memudar, dan kemudian kembali lagi.
Penyebab rosacea
Dikutip Healthline, sampai saat ini, secara medis belum diketahui pasti apa yang menyebabkan rosacea. Akan tetapi, beberapa hal berikut mungkin saja berperan sebagai pemicu:
- Faktor genetik. Dalam beberapa kasus, rosacea sering diturunkan dari riwayat anggota keluarga.
- Masalah pembuluh darah. Kemerahan pada kulit bisa jadi karena adanya masalah dengan pembuluh darah di wajah. Kerusakan akibat sinar matahari pun dapat menyebabkannya semakin lebar, membuatnya semakin terlihat.
- Tungau, yaitu jenis serangga kecil yang disebut Demodex folliculorum. Biasanya hidup di kulit dan tidak berbahaya. Hanya saja, bila dibiarkan dapat mengiritasi kulit.
- Infeksi bakteri. Rosacea bisa disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori yang hidup di usus manusia. Beberapa studi menunjukkan bakteri ini meningkatkan jumlah hormon pencernaan disebut gastrin yang membuat kulit memerah.
- Konsumsi makanan pedas dan yang mengandung senyawa cinnamaldehyde seperti kayu manis, cokelat, tomat dan jeruk. Tidak ketinggalan, minum kopi dan teh panas terlalu sering juga memicu rosacea.
- Sementara itu, faktor risiko rosacea lebih rentan berkembang pada orang berusia antara 30 sampai 50 tahun yang cenderung memiliki jerawat parah. Hal ini juga sering terjadi pada perempuan berkulit putih, rambut pirang dan mata biru.
Cara mengatasi rosacea
Seperti disebutkan di atas bahwa belum ada obat khusus untuk rosacea, hanya perawatan tertentu bisa mengatasi kemerahan, benjolan dan gejala lainnya.
Dirangkum dari American Academy of Dermatology Association, beberapa dokter kebanyakan menyarankan obat-obatan berikut:
- Brimonidine (mirvaso), gel pengencang pembuluh darah di kulit untuk menghilangkan sebagian efek kemerahan.
- Asam azelaic, gel dan busa yang membersihkan benjolan, bengkak dan kemerahan. Oleskan dua kali sehari di pagi dan malam hari.
- Metronidazole (flagyl) dan doksisiklin dosis rendah yaitu antibiotik untuk membunuh bakteri pada kulit, serta menurunkan efek kemerahan dan bengkak. Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
- Isotretinoin (amnesteem, claravis), obat jerawat membersihkan benjolan kulit. Tidak disarankan bagi ibu hamil karena berisiko menyebabkan cacat lahir yang serius.
- Sodium sulfacetamide dan sulfur. Telah digunakan untuk mengobati rosacea seperti jerawat dengan aman selama lebih dari 60 tahun. Penggunaannya aman, tapi bagi penderita sakit ginjal, sensitif terhadap kandungan sulfur, ibu hamil maupun sedang program hamil, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
- Retinoid. Salah satu bentuk vitamin A yang bisa mengobati rosacea dan mencegah flare-up. Ini juga dapat mengurangi tanda-tanda penuaan pada kulit.
- Antibiotik lain seperti tetrasiklin, minosiklin atau eritromisin untuk mengobati rosacea secara efektif.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, diperlukan waktu beberapa minggu atau bulan sejak menggunakan salah satu obat sampai kondisi kulit membaik.
Selain obat-obat di atas, dokter juga akan menawarkan pilihan pengobatan efektif untuk mengatasi masalah kulit rosacea, melalui:
- Terapi laser, menggunakan sinar cahaya kuat untuk menghilangkan pembuluh darah yang membesar.
- Dermabrasi, mengelupas lapisan kulit terluar yang rusak akibat rosacea.
- Elektrokauter, prosedur perawatan kulit dengan mengalirkan listrik ke sel pembuluh darah yang rusak.
Sebelum mom memilih perawatan untuk atasi masalah kulit rosacea yang mirip jerawat ini, konsultasilah dengan dokter ahli atau spesialis kulit terlebih dahulu.