Ada dua jenis pola pikir yakni tetap dan berkembang. Jika berkaitan dengan anak-anak, maka pilihan yang tepat untuknya adalah pola pikir berkembang atau growth mindset.
Growth mindset adalah pola pikir yang yakin bahwa kecerdasan meningkat melalui pembelajaran dan praktik.
Anak dengan pola pikir berkembang cenderung melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh, karena hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan.
Tentu ini baik bagi perkembangan si kecil bukan mom? Oleh karena itu, berikut OKEMOM berikan cara untuk meningkatkan growth mindset pada anak.
1. Pola pikir berkembang
Sebanyak dan sesering apapun orang tua menjelaskan tentang konsep growth mindset pada anak, cara terbaik untuk mengajarinya dengan mengembangkan pola pikir sendiri.
Anak akan belajar tentang perilaku atau sifat melalui pengamatannya ke orang dewasa di sekitarnya. Karena itu, kamu perlu memberikan contoh untuk si kecil.
Misalnya, penggunaan kalimat, “Saya lelah dan tidak akan kuat,” lebih baik diubah menjadi. “Saya lelah dan belum kuat.”
Secara tidak langsung memberikan pemahaman pada anak bahwa berusaha tanpa menyerah dalam kondisi apapun.
2. Berikan penjelasan bahwa salah bukanlah masalah
Seorang peneliti pendidikan Stanford, Dr. Carol Dweck mengatakan kesalahan akan membantu tumbuh kembang anak.
Ketika seseorang dengan mudah menemukan jawaban, pasti sudah menguasai pelajaran tersebut dan merasa yakin akan jawabannya tanpa belajar lagi.
Tapi, berbeda dengan orang yang berbuat salah. Mau tidak mau Ia harus mempelajari kembali hal tersebut.
Mungkin terlihat seperti membuang waktu, tapi proses ini mendorong anak pada jawaban yang benar.
Usahanya inilah yang patut orang tua apresiasi karena semakin lama pikirannya akan berkembang.Berbeda dengan anak yang pintar dan tak mau belajar, pola pikirnya pun terus menetap tanpa berkembang.
3. Hargai usaha bukan hasilnya untuk tingkatkan growth mindset
Nilai yang diperoleh melalui usaha atau kerja keras lebih baik diapresiasi daripada hasil baik tapi tanpa usaha.
Sering kali orang tua masih menilai hasil kerja anaknya melalui pencapaiannya. Padahal, perjalanan anak menuju hasil tersebut sangat penting untuk proses tumbuh kembangnya.
Jadi, mulai sekarang cobalah untuk menilai anak hanya berdasarkan kerja kerasnya mencapai hasil tersebut ya.
4. Hindari memberi ‘label’ pada anak
Memberikan sebuah apresiasi pada anak memang perlu. Namun, bila tiap kali Ia berhasil mencapai tujuan memujinya, Ia akan berpikir untuk berhenti di titik itu.
Mengapa? Karena si kecil berpikir dirinya sudah cukup pintar dan membanggakan orang tua. Jadi, untuk apa belajar dan usaha lagi? Berilah sebuah pujian dan apresiasi sewajarnya saja.
5. Bantu anak menetapkan tujuan
Anak masih membutuhkan bimbingan orang tua untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang positif. Oleh karena itu, sebagai orang tua kamu perlu membantunya.
Tapi, bagaimana caranya? Kamu bisa menggunakan metode SMART.
Tentukan siapa, apa, di mana dan kapan anak akan melakukan kegiatan. Kemudian, ukur sejauh mana kira-kira rencana belajar akan berhasil.
Pikirkan apakah pencapaian tersebut realistis atau tidak dengan memikirkan apa keuntungan yang bisa si kecil dapat melalui proses belajar. Terakhir tentukan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan ini semua.
Jika mom merasa belum mampu membantu anak dalam cara meningkatkan growth mindset, cobalah minta bantuan pada dokter untuk menangani permasalahan ini.