Setahun belakangan, seluruh dunia digemparkan dengan adanya wabah virus Covid-19. Virus Covid-19 berasal dari Wuhan, Tiongkok. Penularan yang kian cepat membuat seluruh negara turut berjuang melawan virus Covid-19.
Salah satu upaya untuk melawan virus Covid-19 yaitu dengan mengeluarkan vaksin guna memperkuat imun tubuh. Menariknya, vaksin ini tak hanya untuk manusia tetapi juga tersedia untuk hewan.
Vaksin Covid-19 untuk hewan tersebut diberi nama Carnivak-Cov. Vaksin Carnivak-Cov ini didaftarkan pertama kali oleh pemerintah Rusia dan dikembangkan oleh Pusat Kesehatan Hewan Federal Rosselkhoznadzor.
Jauh sebelum adanya vaksin Covid-19 khusus hewan, Rusia juga sudah mengantongi tiga jenis vaksin untuk manusia, diantaranya vaksin CoviVac, EpiVacCorona dan yang paling populer Spunik V.
Kini Rusia kembali mengumumkan vaksin hasil temuannya. Dalam laporan yang disampaikan oleh media pemerintah TASS, menyebutkan bahwa vaksin Carnivak-Cov ini kemungkinan akan diproduksi massal pada awal April 2021.
Untuk uji klinis Carnivak-Cov rupanya telah dilakukan pada Oktober 2020 lalu. Penelitian ini melibatkan anjing, kucing, rubah, dan hewan lainnya.
Konstantin Savenkov, Wakil Kepala Layanan Federal untuk Pengawasan Hewan dan Fitosanitasi mengatakan, semua hewan yang divaksinasi untuk mengembangkan antibodi ini bersifat aman serta memiliki efek imunogenik yang kuat.
Bukan tanpa alasan, vaksinasi untuk hewan ini bertujuan agar para hewan terhindar dari bahaya virus Covid-19. Sebab menurut WHO, kucing, anjing, singa atau macan, gorila, cerpelai, dan beberapa mamalia lain dapat terinfeksi virus.
Hal ini mengacu berdasarkan laporan dari seluruh dunia yang memiliki kasus hewan terjangkit virus Covid-19. Adapun tujuan lain vaksinasi yaitu agar vaskin Carnivak-Cov nantinya dapat mencegah mutasi lebih lanjut dari virus.
Hasil uji klinis telah menyimpulkan bahwa vaksin tersebut tidak berbahaya dan bersifat imunogenik, sebab semua hewan yang divaksin telah menunjukkan antibodi terhadap virus corona dan telah teruji pada 100 persen kasus.
Kekebalan tubuh nantinya akan terbentuk selama enam bulan pascavaksinasi. Meski begitu, para produsen vaksin masih akan terus memantau dan menganalisis aspek tersebut.
Dengan adanya klaim tersebut, beberapa negara seperti AS, Kanada, dan Singapura pun menunjukkan minatnya terhadap vaksin Covid-19 khusus untuk hewan.
Jadi gimana mom, tertarik untuk vaksinasi hewan, Anda?
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Mengenal Vaksin AstraZeneca yang Sempat Ditolak Beberapa Negara
- Fatwa MUI: Begini Skenario Vaksinasi Covid-19 Jelang Ramadan
- Menelisik Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Sebabkan Pembekuan Darah
- Indonesia Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Apa Alasannya?
- Russia Creates COVID-19 Vaccine For Pets; How Effective Is It?