OKEMOM – Siapa sih yang nggak menyukai cokelat, anak-anak maupun dewasa menjadikan cokelat sebagai camilan favorit.
Cokelat pun sering kali mom jadikan sebagai bahan campuran MPASI si kecil, namun amankah bayi mengonsumsinya?
Perlu ketahui dulu perihal kapan bayi boleh makan cokelat agar kesehatannya tidak menjadi terganggu. Untuk itu, berikut pembahasan yang telah OKEMOM rangkum.
Kapan bayi boleh makan cokelat?

Belum ada penelitian yang pasti mengenai kapan waktu yang tepat untuk memberikan cokelat pada bayi. Tapi, perlu mom ketahui bahwasannya cokelat tidak direkomendasikan sebagai makanan pertama buah hati.
Terdapat beberapa alasan mengenai hal ini, salah satunya karena sumber gula pada cokelat harus bayi konsumsi saat usianya menginjak 2 tahun.
Bila pemberian cokelat di bawah umur tersebut dilakukan, beberapa masalah kesehatan pada bayi bisa muncul.
Misalnya saja sistem pencernaan menjadi rapuh dan jadwal tidur terganggu. Ini tentu saja dapat memicu efek negatif kesehatan buah hati.
Adakah manfaat cokelat bagi bayi?

Berbeda dengan konsumsi cokelat saat bayi telah memasuki usia 2 tahun.
Ada beberapa manfaat yang bisa balita dapatkan dari cokelat untuk kesehatan tubuhnya, yakni:
- Mendukung fungsi otak. Studi dari harvard menemukan senyawa flavanol dapat meningkatkan fungsi memori sekaligus kemampuan kognitif umum.
- Membantu kurangi kerusakan sel. Antioksidan dalam cokelat meminimalkan kerusakan sel dan menambah efisiensi fungsi sel.
- Baik untuk sistem peredaran darah. Flavanol dalam cokelat juga mampu mencegah penggumpulan darah dan memperbaiki sirkulasi darah.
Meskipun begitu, konsumsi cokelat terlalu banyak tidak baik bagi kesehatan tubuh balita. Ada sekitar 15 gram gula dalam satu ons cokelat hitam dan susu yang menyebabkan gigi si kecil berlubang.
Apa cara terbaik memperkenalkan cokelat pada balita?

Beberapa pakar anak merekomendasikan untuk memberikan susu cokelat sebagai bentuk yang paling aman. Karena susu cokelat kemasan hanya mengandung 5mg kafein per 8oz (226gm).
Berbeda dengan 160mg kafein dalam cokelat hitam dengan berat yang sama. Ketika memlih susu cokelat untuk balita, pastikan pilih yang rendah gula, tanpa pengawet dan kaya nutrisi.
Perlu juga memeriksakan apakah balita punya reaksi alergi terhadap cokelat. Jika ada dan balita sudah terlanjur mengonsumsi, segera periksa ke dokter agar mendapat penanganan khusus.
Itulah pembahasan mengenai kapan bayi boleh makan cokelat agar kesehatannya tetap terjaga.