OKEMOM – Wajar bila anak kecil belum bisa membedakan antara benar dan salah. Makanya, anak sering melakukan hal buruk dan tanpa Ia sadari dan membuat dirinya dalam bahaya. Sebagai orang tua, perlu sekali untuk mengajarkan anak konsep benar salah.
Mom mungkin merasa bingung bagaimana mengajarkan anak konsep benar salah. Namun, ada cara mudah yang bisa orang tua praktikkan dalam mengenalkan konsep nilai benar dan salah pada si kecil. Berikut OKEMOM rangkum tipsnya.
1. Orang tua harus bertindak sebagai panutan

Melansir Teachers With Apps, Stephanie Manes, pekerja sosial klinis berlisensi yang berbasis di New York, pada dasarnya orang tua tidak dapat mengandalkan anak-anak untuk bisa menumbuhkan aturan moralitas dan kebaikan dengan belajar sendiri.
“Kualitas ini perlu dibina dan dikembangkan dari dalam. Berikan anak pemahaman untuk merefleksikan tindakan dan perilaku di sekitar mereka, Lalu, menimbangnya dengan perasaan dan pengalaman mereka sendiri,” kata Manes.
Dalam prosesnya, peran orang tua sebagai role model sangat penting. Dengan begitu, anak-anak akan mengamati orang tua mereka dan menentukan apa yang boleh Ia lakukan dan yang harus Ia hindari berdasarkan situasi sekitar.
2. Beri tahu alasan tindakan tertentu salah
Penting untuk mendisiplinkan anak ketika melakukan sesuatu yang berbahaya atau mengganggu orang di sekitarnya. Namun, memarahi dan mengatakan bahwa Ia adalah anak yang nakal, bukanlah solusi.
Lebih baik, luangkan waktu untuk menjelaskan dengan cermat tentang kesalahan yang diperbuat.
Lalu, terangkan alasan mengapa hal tersebut salah, di mana letak salahnya dan apa yang semestinya si kecil lakukan jika hal tersebut terjadi lagi.
Misalnya, ketika anak sedang berlarian di jalan. Orang tua perlu memberi penjelasan jika tindakan tersebut berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Misalnya jika sebuah mobil keluar tiba-tiba dan menabrak mereka.
3. Mengutarakan perasaan sedih saat anak bertindak salah

Kejadian yang sering terjadi yakni ketika anak mengambil atau menghancurkan mainan teman. Sering kali anak yang melakukan tindakan itu tidak mengetahui bahwa Ia telah melakukan kesalahan.
Anak-anak masih tidak mengerti bagaimana perasaan orang lain dan sulit untuk menyadari bahwa telah melakukan sesuatu yang salah.
Pada situasi ini, orang tua harus menjelaskan bahwa jika anak menggunakan mainan teman tanpa izin, ceroboh, apalagi sampai merusaknya, maka membuat teman sedih.
“Kalau ibu adalah temanmu, pasti ibu sangat sedih karena mainan ibu rusak,” ucapkan demikian dengan ekspresi mendukung.
Tips ini akan membantu anak belajar mempertimbangkan perasaan orang lain dan langsung peka saat mereka melakukan sesuatu yang salah.
4. Jangan memarahi berlebihan
Menurut laman Gymboree, anak-anak penuh dengan keingintahuan mereka mencoba banyak hal baru dan sering gagal pada percobaan pertama. Tak jarang, kegagalan itu menimbulkan dampak buruk ke dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar.
Di situasi ini, mom perlu mengerti dan berhati-hati menanggapi anak. Jangan sampai membuat mereka semakin khawatir. Jika anak-anak menerima terlalu banyak peringatan, mereka akan berhenti mendengarkan dan justru melakukan hal sebaliknya.
Orang tua cukup memberi tahu batasan atas tindakan yang anak lakukan. Bila perlu tegaskan juga pada si kecil agar tidak mengulanginya karena itu bisa mengganggu atau merugikan orang lain.
Nah, terlepas dari tips mengajarkan anak konsep benar dan salah di atas, penting bagi orang tua untuk memberi tahu anak ketika mereka melakukan tindakan buruk. Bukan menyalahkan. Karena, kegagalan merupakan bagian penting dari tumbuh kembang si kecil.
Artikel ini telah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Tips Menumbuhkan Minat Baca Sejak Usia Dini, Nggak Susah Kok!
- Tips Mengurangi Penggunaan Gadget pada Anak, biar Nggak Kecanduan
- Cara Mengasuh Bayi yang Tepat usia 0-1 tahun, Patut Diterapkan
- 5 Hal yang Sering Dikatakan Toxic Parents, Tumbuhkan Luka dalam Diri Anak
- 10 Cara Membuat Anak Agar Rajin Belajar