Hari ini tepatnya 15 Februari 2021 merupakan Hari Kanker Anak Sedunia. Momen ini menjadi pengingat bagi orang tua bahwa ancaman penyakit kanker tak hanya dialami orang dewasa melainkan anak.
Ini merupakan penyakit yang cukup berbahaya dan memprihatinkan saat si kecil menderitanya. Pada umumnya, kanker anak berbeda dengan kanker orang dewasa.
Anak yang terkena kanker dikarenakan adanya perubahan gen dalam sel yang dapat memicu pertumbuhan si kecil. Terlebih, sistem kekebalan tubuh pada anak yang belum sempurna.
Ada beberapa jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, misalnya sebagai berikut.
1. Leukemia
Merupakan jenis kanker yang paling umum dialami oleh anak-anak. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya pembentukan sel darah putih yang tidak normal di sumsum tulang belakang.
Sel darah putih dengan cepat berjalan pada aliran darah dan mengeluarkan sel-sel sehat. Sehingga hal ini memungkinkan tubuh mengalami infeksi.
Ketika si kecil mengidap kanker leukemi, gejala umum yang akan muncul misalnya:
- Sering kelelahan
- Kulit terlihat pucat
- Infeksi dan demam
- Hidung mudah mengeluarkan darah
- Sesak napas
- Batuk
Namun saat ini, kanker leukemia pada anak dari waktu ke waktu mengalami tingkat kesembuhan yang meningkat.
2. Kanker otak
Melansir dari Acco, Senin (15/2), hampir 15 persen jenis kanker yang dialami oleh anak adalah kanker otak. Sehingga, jenis ini paling umum kedua yang sering menyerang anak-anak.
Padahal peran otak sangat penting untuk mengontrol pembelajaran dan daya ingat si kecil saat beraktivitas.
Kondisi ini memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantunng letak dan ukuran tumor. Sehingga orang tua harus memerhatikan si kecil, untuk mengetahui adanya gejala yang dialami.
Namun pada umumnya, gejala yang sering terjadi diantaranya:
- Muntah terus menerus
- Sering kelelahan
- Masalah keseimbangan dalam berjalan
- Pubertas dini
- Sakit kepala, terutama pada malam hari
- Nyeri punggung
- Perubahan kepribadian
3. Limfoma
Merupakan istilah untuk kanker getah bening. Kanker ini dapat terjadi karena adanya sel darah putih yang disebut limfosit, tumbuh secara tidak normal dan tidak terkontrol.
Limfoma merupakan kelompok kanker paling umum ketiga yang dapat menyerang anak usia 0-14 tahun, setelah leukemia dan kanker otak.
Kanker limfoma sebenarnya terbagi lagi menjadi beberapa jenis lainnya. Namun yang paling umum adalah jenis limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Keduanya ini dapat menyerang anak-anak.
Banyak gejala yang memungkinkan muncul ketika anak menderita limfoma. Sehingga hal ini sulit didiagnosis oleh dokter. Namun umumnya, si kecil akan merasakan hal berikut:
- Mudah lelah
- Gerah saat malam hari
- Demam
- Penurunan berat badan yang tidak jelas
- Mengalami rasa gatal pada are tubuh
4. Osteosarkoma
Istilah kanker tulang yang paling umum menyerang anak-anak. Jenis kanker ini biasanya akan muncul pada bagian ujung tulang panjang, terutama bagian bawah tulang paha dan tulang kering.
Kanker osteosarkoma pada anak disebabkan oleh perubahan DNA sel, bukan karena keturunan dari orang tua.
Pada umumnya, jenis kanker ini dapat terlihat dengan memunculkan gejala seperti:
- Nyeri pada bagian tulang panjang
- Terjadi pembengkakan
- Terasa nyeri saat melakukan aktivitas
- Sulit bergerak
- Rapuhnya tulang yang terkena kanker
Ketika si kecil mengalami kondisi ini, maka Ia harus melakukan kemoterapi sebagai salah satu perawatannya.
5. Retinoblastoma
Jenis kanker mata yang dapat menyerang anak dengan usia di bawah lima tahun. Retinoblastoma dapat memengaruhi 1 atau pun kedua mata. Meskipun demikian, 9 dari 10 anak yang menderita kanker retinoblastoma akan sembuh.
Pada umumnya, penyebab jenis kanker ini adalah keturunan gen. Sehingga, apabila orang tua atau saudara ada yang menderita retinoblastoma harus segera diperiksa agar tidak menularkan ke anak.
Dua tanda umum yang sering terjadi ketika anak mengalami jenis kanker ini adalah mata juling dan terlihat seperti mata kucing yang tampak putih di area pupil. Selain itu, si kecil juga akan sering mengeluh sakit pada mata.
Kanker merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Oleh karena itu, apabila si kecil memberikan tanda atau gejala yang sudah dijelaskan di atas, sebaiknya mom segera membawanya ke dokter untuk melakukan pemeriksaan.