OKEMOM – Pada dasarnya, gangguan kesehatan mental dapat terjadi baik pada perempuan maupun laki-laki, muda atau dewasa. Namun, beberapa jenis gangguan jiwa yang sering dialami perempuan biasanya melibatkan pengaruh hormon.
Beberapa gangguan kesehatan mental yang sering perempuan alami misalnya perubahan hormon atau depresi perinatal, gangguan disforik pramenstruasi dan depresi perimenopause. Sedangkan faktor biologis dan psikososial yang memengaruhi kesehatan mental perempuan misalnya skizofernia dan bipolar.
Melansir dari laman National Institute of Mental Health, Senin (8/2), para peneliti dari Universitas Oxford, Inggris, menyatakan sekitar 40 persen perempuan mengalami kemungkinan lebih besar mengalami masalah kejiwaan dibanding laki-laki.
Hasil penelitain itu karena adanya keterkaitan antara faktor perubahan hormonal yang menjadi salah satu penyebab gangguan kejiwaan.
Untuk lebih jelasnya OKEMOM akan mengulas berbagai macam gangguan jiwa yang sering menimpa perempuan, di antaranya sebagai berikut.
1. Gangguan kecemasan
Kondisi cemas berlebih sering terjadi pada perempuan rentang usia 35-59 tahun. Hal itu terjadi karena perempuan cenderung memendam emosi berlarut-larut. Sehingga seiring berjalannya waktu dapat memicu munculnya kecemasan.
Menurut American Psychological Association’s Journal of Abnormal Psychology, perempuan yang mengalami gangguan kecemasan umumnya menunjukkan tanda-tanda.
Beberapa tanda yang mudah terlihat seperti gelisah, ketakutan, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, insomnia, dan rasa khawatir yang luar biasa. Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan jadi mudah sakit kepala dan mudah marah.
2. Depresi
Kecemasan berlebih yang tak kunjung berakhir dapat menimbulkan perasaan tertekan, sedih, merasa di titik terendah hingga depresi. Bahkan, penderitanya rentan mengalami stres. Seseorang yang mengalami kondisi ini juga sering merasa mudah putus asa, kurang bersemangat saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Gangguan stres dan depresei ini bisa menjadi suatu indikasi gangguan psikologis yang perempuan alami. Apabila tidak segera mendapatkan penanganan secepatnya, besar kemungkinan perempuan memilih jalan singkat untuk mengakhiri hidupnya.
3. Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan gangguan pasca trauamtis di masa lalu. Misalnya seseorang pernah mengalami kecelakaan berat, kekerasan, atau pelecahan seksual dapat menyebabkan terutama.
Kecenderungan perempuan yang mengalami PTSD sekitar 10 persen lebih besar daripada laki-laki. Akibat PTSD, seseorang akan merasa tidak nyaman dan sulit beraktivitas secara normal karena terbayang masa kelam.
4. Postpartum depression
Postpartum depression merupakan depresi yang biasa menimpa perempuan pascamelahirkan. Kondisi ini juga dapat memperburuk keadaan di masa depan.
Gejala postpartum depression bisa berupa insomnia, hilang nafsu makan, mudah marah sampai sulitnya membangun kedekatan dengan bayi. Selain itu, postpartum depression juga memengaruhi kesehatan mental ibu hamil yang membuatnya sulit menyusui.
Tipe gangguan jiwa ini juga dapat menyerang pria dewasa maupun orangtua angkat yang tidak melahirkan.
5. Baby blues syndrome
Ada lagi jenis gangguan mental yang sering menimpa perempuan yaitu baby blues syndrome. Masalah psikologis ini menyerang ibu pascapersalinan.
Tanda sindrom baby blues biasa terlihat dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan. Gejala yang muncul seperti rasa lelah berlebih, stres, dan sedih tanpa alasan. Adapun faktor utama penyebab baby blues yakni perubahan pola hidup ibu baru setelah memiliki bayi.
OKEMOM, itulah penjelasan tentang jenis gangguan jiwa yang sering dialami perempuan. Apabila mengalami tanda atau gejala yang tidak biasa pada mood atau emosi, segera ceritakan kepada orang terdekat.
Jika kondisi terasa tidak membaik dan cenderung mengalami keparahan, lakukanlah konsultasi pada psikolog untuk mencari solusi serta penanganan yang tepat.
Artikel ini sudah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi