OKEMOM – Seiring berkembangnya teknologi, ada berbagai dampak positif dan negatif pada anak. Di sisi lain, anak dapat belajar dan menambah pengetahuannya dari di internet. Sedangkan dampak negatifnya, banyak permainan tradisional yang terlupakan akibat game di gadget yang lebih praktis.
Padahal, ada beragam manfaat permainan untuk si kecil, lho. Bukan hanya membantu melestarikan budaya, tetapi juga bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Berikut
5 manfaat permainan tradisional bagi anak yang sudah OKEMOM rangkum, yuk simak mom.
1. Belajar tanggung jawab

Ketika anak selesai bermain permainan tradisional seperti bola bekel, ajarkanlah untuk kembali membereskan mainan.
Hal ini bisa membuatnya belajar untuk bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Rasa tanggung jawab tersebut juga berkaitan langsung dengan harga diri. Sehingga, nantinya si kecil tidak menjadi orang yang mudah menyepelekan orang lain.
2. Melatih intuisi

Bermain permainan tradisional bukan hanya mengandalkan stamina dan rencana saja. Terkadang juga dibutuhkan insting untuk menyelesaikan permainan.
Salah satu contohnya adalah gobak sodor. Karena, ketika bermain gobak sodor, anak akan menggunakan instingnya dan menebak kira-kira kemana arah lawan.
Nah, tanpa sadar intuisi atau insting si kecil tanpa sadar akan terlatih menjadi tajam. Hal ini tentu saja tak bisa dibandingkan bila anak bermain game elektronik yang hanya mengandalkan strategi saja.
3. Meningkatkan sosialisasi

Bermain bersama teman dapat membangun kemampuan bersosialisasi bersama teman sebayanya. Kegiatan ini juga dapat melatih kematangan sosial si kecil, agar lebih siap ketika berhadapan langsung dengan orang asing.
Kemmapuan bersosialisasi yang baik ini akan sangat berguna di masa depan. Si kecil akan tumbuh menjadi orang yang baik di lingkungan sosialnya karena karena telah terbiasa berhubungan langsung dan komunikasi dengan banyak orang, termasuk teman dan keluarganya.
4. Menghindari risiko stres

Mom, masih ingat kan permainan lompat tali? Siapa sangka kegiatan yang mengandalkan kekuatan kaki ini dapat menjauhkan anak dari risiko stres.
Hal ini karena selama bermain, tubuh memproduksi hormon dopamin. Hormon dopamin tersebutlah yang memicu perasaan bahagia dalam diri si kecil.
Keunggulan lainnya, anak menjad lebih aktif bergerak sehingga bisa membakar kalori yang sudah masuk menjadi energi dan efeknya bisa membuat tubuh si kecil lebih proporsional serta sehat.
5. Membentuk fisik dan kreativitas

Jika ingin membandingkan mana kegiatan yang lebih menguras fisik antara bermain game elekronik atau permainan tradisional. Tentu bermain lompat tali, gerobak selodor, kasti, petak umpet jauh lebih melelahkan. Namun, manfaat positifnya melebihi ekspektasi orang tua.
Makanya, nggak heran jika anak-anak yang sering melakukan permainan tradisional memiliki fisik lebih bugar dan kuat. Selain itu, kreativitas anak juga makin meningkat.
Kegiatan bermain permainan Tradisional juga dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus anak-anak. Hal ini dikarenakan banyak kegiatan tradisional membutuhkan koordinasi gerak fisik anak
Itulah beberapa pilihan permaianan tradisional yang bisa anak mainkan. Tapi perlu diingat, jangan memaksakan kehendak untuk menyelesaikan semua jenis permainan. Mengingat kondisi fisik anak berbeda-beda.
Artikel ini telah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Bukan Sekadar Permainan, Ini 5 Manfaat Bermain Puzzle pada Anak
- Cegah Alzheimer, Ketahui 5 Manfaat Bermain Catur untuk Anak
- 5 Manfaat Memelihara Hewan untuk Menjaga Kesehatan Mental
- Ini Manfaat Bermain di Luar Ruangan untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Mom
- 5 Manfaat Bermain Sepak Bola bagi Perkembangan Anak