Kehamilan di usia muda disebabkan oleh berbagai macam faktor. Diantaranya seks bebas dan pernikahan di usia dini. Padahal hamil di usia muda tidak berdampak baik pada organ tubuh perempuan. Pasalnya, sistem reproduksi remaja masih belum matang untuk dibuahi. Hamil di usia remaja juga akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin, saat dan setelah persalinan.
Lalu, risiko apa saja sih yang akan terjadi? Simak penjelasan berikut ini.
1. Rentan terkena tekanan darah tinggi

Perempuan yang hamil pada usia remaja berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi. Selain itu, besar kemungkinan juga mengalami preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi komplikasi kehamilan yang membahayakan ibu hamil dan janin. Ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang juga disertai dengan adanya protein dalam urine, dan kerusakan organ.
2. Kelahiran prematur

Kehamilan di usia muda memicu banyak komplikasi dalam kesehatan perempuan. Bahkan, besar kemungkinan bayi akan lahir prematur. Hal ini dikarenakan ketidaksiapan alat reproduksi terutama rahim. Kondisi ini semakin parah apabila, ibu hamil tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi tinggi saat hamil. Dampaknya, bayi baru lahir mengalami berat badan kurang.
3. Risiko cacat lahir

Usia remaja masih mengalami masa pertumbuhan, organ dalam tubuhnya belum siap menerima pembuahan sel telur secara sempurna. Makanya, risiko hamil di usia muda membuat janin mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang. Selain itu, kurang mengonsumsi nutrisi dan gizi juga memicu terjadinya cacat lahir.
4. Keguguran

Keguguran pada usia remaja bisa terjadi karena disengaja ataupun tidak sengaja. Biasanya pemikiran yang masih labil, membuat remaja perempuan tanpa pikir panjang memutuskan menggugurkan kandungannya.
Padahal tindakan tersebut dapat menimbulkan efek samping yang sangat serius. Namun, remaja perempuan juga bisa mengalami keguguran tanpa sengaja. Cemas, terkejut, organ reproduksi yang belum matang, hingga stress menjadi penyebab keguguran.
5. Depresi

Kehamilan pada usia remaja tidak hanya berdampak pada kesehatan fisiknya, tetapi juga akan memengaruhi kesehatan psikologisnya. Biasanya setelah melahirkan remaja perempuan rentan mengalami depresi.
Lantaran, Ia belum siap menerima kenyataan bahwa dirinya sudah harus menjadi seorang ibu pada usianya yang masih sangat belia.
Memang tidak mudah menerima kenyataan pahit seperti ini. Percayalah, banyak orang yang mendukung kamu, lebih baik jauhi lingkungan toxic.
Nah, itulah dampak buruk yang akan terjadi jika remaja hamil. Agar terhindar dari dampak buruk yang tadi sudah disebutkan, cobalah rutin memeriksakan kandungan ke dokter.