Biang keringat atau ruam panas merupakan kondisi di mana muncul bintik merah di tubuh. Sehingga menyebabkan sensasi panas, gatal dan perih ketika disentuh. Biang keringat bisa dialami oleh siapa saja, namun bayi memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ini daripada orang dewasa.
Umumnya baby newborn mengidap biang keringat lantaran belum bisa menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan. Suhu panas ekstrem sering jadi penyebab utama, selain itu penggunaan kain bedong yang terlalu banyak semakin memperparah ruam panas.
Walaupun biasa terjadi dan bisa hilang dengan sendirinya, tetapi kalau tidak ditangani dengan baik si kecil bisa rewel seharian. Maka dari itu yuk mom simak cara mengatasi biang keringat pada bayi, berikut ini.
1. Menjaga kelembapan suhu

Biang keringat disebabkan oleh cuaca panas, sehingga orang yang tinggal di iklim tropis lebih rentan mengalami hal ini. Cara mengatasinya yaitu dengan menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk. Saat panas terik, cobalah gunakan pendingin udara atau kipas supaya si kecil tidak kepanasan.
Sedangkan sensasi gatal yang kerap membuatnya rewel, bisa mom siasati dengan mengompres bagian tersebut menggunakan air biasa atau es batu tidak lebih dari 15 menit.
2. Menggunakan pakaian longgar

Bagi sebagian orang tua, membedong merupakan cara terbaik melindungi tubuh si kecil. Namun penggunaan lampin yang berlebihan, malah membawa masalah baru bagi ibu dan bayi.
Kain bedong memiliki bahan yang beragam, sehingga kalau bahan tidak cocok dengan kulit si buah hati, maka akan menimbulkan ruam merah di berbagai area seperti lipatan siku atau dahi.
Untuk mengurangi ruam, hindari menggunakan lampin berlapis di siang hari bolong. Sebaiknya pilih pakaian longgar dan menyerap keringat seperti katun, sehingga tidak memicu penyumbatan keringat.
3. Aplikasikan salep

Menggunakan salep pendingin tubuh bisa jadi alternatif mengurangi sensasi panas. Namun perlu mom perhatikan, tidak semua krim cocok di kulit sensitif si kecil. Oleh karena itu, sebelum memutuskan menggunakan salep, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.
Sebab beberapa krim malah berpotensi, menutup jaringan kelenjar keringat.
Dalam komposisi salep sendiri, pastikan terdapat bahan calamine yang berfungsi untuk mengurangi gatal dan menyejukkan kulit akibat iritasi. Penggunaan salep ini dilakukan secara rutin agar biang keringat tidak muncul kembali.
4. Awasi keringat berlebih

Kelenjar keringat pada buah hati belum berfungsi secara optimal, ini menyebabkan keringat berlebihan menumpuk dan menyumbat pori-pori. Penyumbatan selanjutnya akan menyebabkan kulit sensitif meradang hingga muncul ruam merah.
Kalau buah hati termasuk bayi yang aktif bergerak, mom perlu mengawasi kuantitas keringatnya. Jangan sampai penumpukan keringat akibat kepanasan, berakhir dengan biang keringat yang merebak ke seluruh permukaan kulit.
5. Hindari menggunakan sabun

Melansir dari Today’s Parent, sensasi sejuk di kulit mampu menenangkan buah hati. Memandikan dengan air dingin dapat memberikan sensasi tersebut. Suhu dingin meredam biang keringat menjadi tidak aktif.
Selain itu kurangi penggunaan sabun ketika membasuh si kecil agar pori-pori tidak semakin tersumbat. Setelah mandi pastikan juga ya mom untuk mengeringkan badannya hingga kering sempurna.
Nah, sekarang sudah mengetahui cara mengatasi biang keringat pada bayi bukan? Mom tidak perlu khawatir lagi dengan buah hati. Kalau ruam semakin meradang, segera lakukan konsultasi dengan dokter supaya tidak tambah parah.