OKEMOM – Setiap orang tua punya pola asuh yang berbeda. Hal ini akan terlihat pada kepribadian anak di masa mendatang. Nah, salah satu metode atau pola asuh yang bisa mom terapkan pada si kecil adalah elephant parenting.
Elephant parenting merupakan metode pengasuhan yang merujuk pada pola asuh ibu gajah. Gajah memiliki karakter untuk selalu melindungi anaknya dari ancaman bahaya. Selain itu, rasa empati dan rasa kasih sayang yang besar tanpa membuat bayi gajah merasa tertekan atau terintimidasi merupakan karakter pengasuhan gajah.
Priyanka Sharma Shindar, seorang penulis dari San Fransisco, adalah orang yang pertama kali mengenalkan konsep elephant parenting.
Melalui artikel yang Ia tulis di The Atlantic, konsep pola asuh ibu gajah yang Priyanka perkenalkan sempat menjadi bahan perbincangan. Hal lantaran pola asuh ini bertentangan dengan tiger parenting milik Professor Amy Chua.
Sebenarnya, apa sih ciri elephant parenting itu? apa perbedaannya dari tiger parenting. Berikut OKEMOM berikan rangkumannya.
1. Tidak memaksa

Bagi sebagian orang tua, kesuksesan menjadi hal nomor satu yang harus anak capai. Hal itu seringkali membuat orang tua memaksa dan memberatkan si buah hati. Berbeda dengan tiger parenting yang cenderung memaksa anak harus menjadi apa, elephant parenting justru lebih fleksibel dalam hal ini.
Seperti pengalaman Priyanka Sharma Shindar dalam mendidik buah hatinya. Pada usia 3 tahun, Ia nekat mengeluarkan anak dari prasekolah, lantaran si kecil merasa cemas dan tidak cocok dengan lingkungan di sana.
Bukan berarti, mom harus melakukan persis seperti Priyanka, tetapi cobalah mencontoh untuk mengerti perasaan buah hati dengan tidak memaksakan kehendak.
2. Membiarkan anak bersenang-senang

Masa kanak-kanak merupakan masa yang menyenangkan bagi si kecil. Bereksplorasi bersama teman sebaya membuat rasa percaya diri dan kemampuan bersosialisasinya semakin meningkat. Induk gajah percaya bahwa kebahagiaan anak adalah hal yang utama.
Usia kanak-kanak seharusnya merupakan masa yang menggembirakan dengan bermain. Bukan malah terlalu padat dengan segudang jadwal kegiatan yang belum anak butuhkan.
Ibu gajah, memilih hanya fokus pada kegiatan yang sedang si kecil jalani saat ini dan bukan pada apa yang akan buah hati jalani di masa mendatang.
Sebenarnya, ketika anak-anak melakukan kegiatan yang mereka sukai dan mengeksplorasi dunianya, itu hal yang berguna dan penting untuk perekembangan si kecil. Saat bermain dan mengeksplorasi lingkungannya, anak juga akan mengembangkan keberanian untuk segala tantangan yang mungkin mereka akan hadapi di kemudian hari.
Eksplorasi ini bisa si kecil lakukan dengan kegiatan bermain bersama teman sebaya, bermain sendiri, berjalan-jalan ke museum dan sebagainya.
3. Berbicara dengan bahasa yang halus

Orang tua khususnya ibu adalah orang pertama yang dekat dengan anak. Jika mom sering memarahi bahkan membentak, si kecil bisa takut dan trauma. Parahnya, Ia akan enggan untuk berbicara lagi sebab bayangan mom marah sudah jadi momok menakutkan baginya.
Ketika berbicara dengan si kecil, usahakan gunakan bahasa yang halus. Sebab, semakin orang tua berbicara kasar maka hubungan keduanya semakin renggang. Anak sebetulnya paham jika diberikan perintah, tetapi Ia ingin orang tuanya meminta dengan lembut.
4. Senantiasa melindungi

Melindungi si buah hati sudah menjadi kewajiban orang tua, tetapi jangan sampai upaya untuk melindunginya malah membuat anak merasa terkekang dan tidak dapat bergerak.
Berikan perlindungan pada anak dalam batas wajar. Tetap berikan kebebasan pada si kecil untuk melakukan beragam percobaan dan kegiatan yang menyenangkan sambil mengawasi dari jauh. Sehingga, apabila ada sesuatu yang membahayakan, mom langsung siap siaga.
5. Bersikap supportif

Semua anak pasti ingin mendapat dukungan baik secara materil maupun moril dari orang tuanya. Bentuk dukungan terhadap buah hati memicu perasaan bahagia dan dihargai. Walaupun, kadang jadi hal sepele tetapi dukungan secara terus menerus berdampak pada kondisi psikologisnya kelak.
Anak akan menjadi pribadi yang tenang, mudah mengontrol amarah hingga lebih bijak dalam mengatasi berbagai permasalahan.
Setelah mengetahui ciri elephant parenting, kira-kira apakah pola asuh mom termasuk ke dalam ciri yang di atas?
Kalau pola asuh sudah sesuai dengan si kecil maka tak perlu lagi mencoba pola asuh lainnya, apalagi demi mengejar kesempurnaan. Tetap semangat membesarkan buah hati di rumah mom.
Artikel ini telah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi