Menjemur bayi adalah hal yang nggak akan dilewatkan oleh para ibu. Karena seperti yang dipercaya banyak orang, bahwa sinar matahari dapat mencegah Si Kecil dari penyakit kuning. Bahkan vitamin D dari cahaya matahari pun dapat bermanfaat sebagai nutrisi untuk pembentukan tulang.
Selain itu, manfaat vitamin D juga dapat merangsang pertumbuhan gigi dan mengatur sistem kekebalan tubuh bayi. Namun, Mom harus tahu bagaimana cara menjemur bayi yang benar. Jika tidak, bisa berdampak pada tubuh mungil Si Kecil. Apalagi kulitnya masih sangat tipis dan sensitif, sehingga risikonya dapat membuat kulit bayi terbakar sinar matahari.
Agar buah hati bisa mendapatkan lebih banyak manfaat saat berjemur, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum memutuskan menjemur Si Kecil.
1. Waktu
Waktu terbaik menjemur bayi adalah sebelum jam 10 pagi. Namun, sangat disarankan pukul 6.00-7.30 pagi. Karena pada jam tersebut paparan sinar matahari tidak terlalu kuat, sehingga aman untuk kulit Si Kecil dan bisa menghangatkan tubuhnya.
Perhatikan juga durasi menjemur bayi, usahakan jangan terlalu lama cukup 10-15 menit saja.
Mom bisa menyudahi menjemur bayi jika semua bagian tubuhnya sudah terasa hangat, apalagi jika Si Kecil sudah terlihat kegerahan dan mulai menangis.
2. Jemur bayi dengan mengenakan pakaian
Lho, bukannya tanpa baju lebih maksimal?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, Si Kecil wajib banget mengenakan pakaian ketika berjemur. Agar kulitnya yang masih tipis tidak terbakar oleh paparan sinar matahari. Hal ini berlaku bagi semua bayi, terutama yang usianya masih di bawah 6 bulan.
Meskipun sinar matahari mengandung vitamin D yang sangat baik untuk kesehatan Si Kecil, tetapi paparan sinar matahari pada bayi juga bisa meningkatkan risiko berkembangnya kanker kulit melanoma dan kanker saat usia lanjut.
Itulah sebabnya, perlindungan terhadap sinar matahari pada bayi sangat penting untuk mengurangi risiko tersebut.
3. Gunakan aksesori hingga tabir surya sebagai pelindung
Selain pakaian, gunakan juga pelindung lainnya seperti topi dan penutup mata pada bayi untuk melindungi kepala dan matanya.
Hal ini bertujuan agar paparan sinar matahari tidak langsung mengenai kepala, wajah, dan mata bayi. Sinar matahari yang langsung menyorot ke matanya, dapat memberikan efek negatif pada retinanya.
Menggunakan tabir surya juga tidak kalah penting, untuk menghalau dampak buruk sinar ultraviolet pada kulitnya. Gunakan tabir surya khusus untuk bayi dengan SPF 15.
Ini hanya berlaku untuk bayi berusia lebih dari 6 bulan ya mom. Jadi, lebih baik hindari mengoleskan tabir surya ke kulit bayi berusia di bawah 6 bulan.
4. Perhatikan situasi
Sebenarnya mom bisa saja menjemur bayi di dalam ruangan, namun pastikan tubuh si kecil tetap terpapar sinar matahari. Caranya cukup buka jendela kamar, lalu biarkan sinar matahari masuk mengenai tubuh Si Kecil.
Bukankah lebih efektif menjemur bayi di ruangan terbuka?
Betul, tapi jika situasi di ruangan terbuka tidak memungkinkan. lebih baik bayi tetap berada di dalam ruangan, agar tubuhnya tidak terpapar debu. Untuk itu, penting juga memperhatikan situasi tempat mom menjemur Si Kecil, apakah memungkinkan atau tidak.
5. Pastikan Si Kecil tidak dehidrasi
Saat bayi dijemur, membuat cairan di dalam tubuhnya menguap dari kulit, jika tidak segera digantikan dengan asupan cairan yang cukup, bisa membuat Si Kecil mengalami dehidrasi. Untuk mencegah hal ini terjadi, segera berikan ASI atau susu formula setelah selesai.
Baru kemudian tunggu beberapa saat sebelum mom memandikan Si Kecil menggunakan air hangat.
OKEMOM, itulah cara menjemur bayi yang benar. Jadi pastikan mom sudah menerapkannya ya.