Keluarga seharusnya menjadi orang-orang yang paling dekat dengan kita. Mulai dari saling mendukung, tempat mendapat penghiburan, atau sekadar tempat pulang. Banyak kebiasaan yang bisa dilakukan untuk membentuk keluarga bahagia.
Memang tidak ada konsep keluarga bahagia secara universal. Namun, setiap orang memiliki kecenderungan tentang tipe ideal keluarga bahagia impiannya.
Keluarga yang bahagia merupakan lingkungan ideal untuk seoang anak tumbuh menjadi pribadi yang juga bahagia di masa depan. Karenanya, wajar jika setiap orangtua ingin menghadirkan kebahagiaan di tengah keluarga demi mendukung tumbuh kembang anak-anak dan seluruh anggota keluarga.
Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan, bahwa koneksi nyata menjadi salah satu sumber kebahagiaan paling utama dalam masyarakat. Ikatan yang baik dalam keluarga ini juga bisa menjadi sumber kebahagiaan.
Namun bagaimana kita dapat membentuk keluarga yang bahagia? Berikut OKEMOM rangkum 7 kebiasaan yang bisa mendukung Mom untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia:
1. Makan bersama
Makan bersama terdengar sangat sederhana dan sepele. Namun, penelitian menunjukkan bahwa waktu makan bersama keluarga membantu anak-anak mendapatkan nilai yang lebih baik dan menghindari mereka dari rokok, alkohol, dan obat-obatan.
Jika belum menerapkan kebiasaan makan bersama, lakukan secara perlahan dan bertahap. Misalnya, jadwalkan makan bersama dua kali seminggu setiap akhir pekan atau hanya sarapan saja.
2. Masak bersama
Sama halnya dengan makan bersama, masak bersama keluarga bisa membangun keluarga bahagia secara perlahan.
Selain makanan buatan sendiri yang secara umum lebih sehat, masak bersama keluarga juga membuat anggota keluarga dapat menghabiskan waktu bersama dan menciptakan kenangan yang manis.
Dapur sering kali menjadi pusat rumah, jadi ini tempat yang baik untuk kalian berkumpul.
Anak-anak yang belajar memasak mengembangkan keterampilan hidup yang berharga, dan bagikan pekerjaan agar semua orang di dalam keluarga ikut terlibat.
3. Rencanakan liburan bersama
Seberapa sering kamu dan keluarga pergi berlibur bersama dan menghadapi anak-anak yang mengeluh?
Jika selama ini kamu dan pasangan terlalu sibuk, maka melibatkan seluruh keluarga dalam perencanaan liburan mungkin bisa membantu.
Tanyakan pada anak-anak kamu rencana apa yang mereka inginkan. Hal ini dapat memungkinkan kalian saling berkomunikasi dan saling mempertimbangkan masukan serta belajar berkompromi.
Jika sebelumnya kamu terbiasa dengan kebiasaan orang tua yang otoriter dalam merencanakan kegiatan, kamu pasti bisa mencoba membiasakan diri melibatkan semua orang dalam keluargamu.
4. Belajar mendengarkan
Kebiasaan untuk membentuk keluarga bahagia yang tak kalah penting adalah saling mendengarkan satu sama lain.
Orangtua tidak asing lagi berbicara dengan anak-anak mereka. Tetapi percakapan yang produktif terjadi secara dua arah.
Percakapan sejati melibatkan kemampuan untuk mendengarkan, dan keluarga yang sehat membiasakan diri untuk mendengarkan satu sama lain daripada hanya bergiliran berbicara.
Apa yang dikatakan anggota keluarga sama pentingnya dengan apa yang akan kamu katakan.
Anggota keluarga yang membuat kebiasaan diskusi dua arah lebih memahami satu sama lain, dan karenanya mereka juga menjadi lebih dekat.
5. Bersikaplah terbuka dan jujur
Bersikap terbuka dan jujur ​​dengan pasangan adalah hal yang sangat penting untuk memiliki hubungan yang positif. Begitu pula dengan keluarga.
Sangat penting bagi kita untuk jujur kepada setiap anggota keluarga dan tidak menyembunyikan apapun.
Sebagai orangtua dan pasangan, tentu ingin anak-anak dan pasangan bersikap terbuka dan jujur kepada kamu.
Salah satu fondasi keluarga yang sehat dan bahagia adalah kepercayaan, dan kepercayaan hanya bisa dibangun dengan kejujuran dan keterbukaan.
Jadi, jangan menyembunyikan kebenaran. Jangan berpikir untuk melindungi keluarga dengan bersikap tidak jujur.
Membiasakan diri jujur ​​dan terbuka dengan anggota keluarga adalah bagian fundamental dalam membangun dinamika yang sehat di dalam keluarga.
Nah, kelima kebiasaan untuk membentuk keluarga bahagia yang telah dijelaskan di atas memberikan pesan bahwa kehidupan keluarga bisa menjadi rumit dan tidak sehat.
Jika kamu tidak ingin menjadi bagian dari keluarga yang penuh konflik dan tidak sehat, ikutilah beberapa pedoman tersebut.
Meskipun setiap keluarga mungkin memiliki strategi unik mereka tersendiri untuk mendapatkan kebahagiaan keluarga.
Jangan lupa untuk selalu berkomitmen membangun keluarga yang bahagia sebagai investasi yang luar biasa untuk diri sendiri dan seluruh anggota keluarga kamu.
Artikel ini sudah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi