Menguasai bahasa asing butuh usaha ekstra, apalagi jika ingin sampai mahir. Apalagi kalau Mom masih bingung cara mengajari anak bahasa asing?
Mengajarkan bahasa asing pada anak bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Anak yang menguasai lebih dari satu bahasa cenderung menjadi pribadi yang mudah bergaul, percaya diri dan lebih cerdas.
Namun, tidak semua orang tua dan anak mampu mewujudkan keinginan tersebut. Sulitnya membangun lingkungan positif atau mahalnya biaya kursus jadi kendala utamanya. Kata siapa lancar berbahasa asing butuh biaya mahal, nyatanya banyak orang yang menguasai bahasa asing secara otodidak.
Mom, ingin tahu cara agar anak jadi bilingual atau multilingual kids? Berikut cara mengajari anak bahasa asing yang OKEMOM rangkum.
1. Biasakan menonton film atau membaca buku bahasa asing

Kebiasaan menonton film ternyata punya pengaruh baik dalam membantu anak belajar. Animasi serta jalan cerita yang menarik mampu memikat perhatian, selain itu tanpa sadar anak bisa saja menirukan diolog tokoh di dalam film. Mom bisa libatkan anak dalam memilih film yang akan ditonton, kalau sedang belajar bahasa inggris, film Frozen bisa jadi pilihan.
Pembelajaran bahasa dengan fun method lebih memudahkan anak mencerna dan memahami bahkan dalam dialog panjang sekalipun. Secara refleks otak mereka akan merekam dialog per scene dan mengingat cara pelafalan kalimat tersebut.
Hal ini berlaku juga pada buku bacaan, membaca akan menambah kosa kata dan membiasakan anak berpikir dalam bahasa Inggris. Sehingga minim mengalami kesulitan ketika berbicara.
2. Ciptakan suasana nyaman

Menciptakan suasana nyaman penting, lantaran memengaruhi suasana hati anak, kalau baru mau belajar saja sudah suntuk, maka akan susah menyerap bab baru dari pelajaran bahasa. Hindari menyepelekan mood anak, jangan biarkan Ia merasa tertekan dengan sesi belajar.
Membangun dan mempertahankan mood bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan tidak berteriak pada anak apabila Ia melakukan kesalahan. Saat anak berhasil melafalkan kata atau mengingat kosa kata baru, cobalah berikan pujian supaya Ia lebih bersemangat dalam belajar.
3. Pakai konsep one language one person (OPOL)

Metode satu orang satu bahasa, digunakan dengan cara kedua orang tua berbicara bahasa berbeda kepada anak secara konsisten. Misalkan, Mom berbicara bahasa Indonesia sedangkan suami berbicara bahasa asing contohnya bahasa Inggris. Konsep OPOL ini, dianggap efektif dalam membantu anak mengerti pencampuran bahasa tersebut.
Kalau berbicara bahasa Indonesia dan suami berbahasa Jerman namun kalian tinggal di Amerika, anak lebih gampang menerapkan ketiga bahasa tersebut secara bersamaan. Saat di luar Ia tentu menggunakan bahasa asing dan ketika di dalam rumah Ia bisa menggunakan kedua bahasa itu.
4. Cara mengajari anak bahasa asing dengan metode time and place

Biar nggak bingung mom bisa terapkan cara keempat yaitu membuat jadwal belajar anak. Jadwalnya seperti ini, misalkan mom berbicara bahasa Inggris sedangkan suami berbicara bahasa Korea. Jika anak ingin berbicara dengan mom di pagi hari maka Ia harus menggunakan bahasa Inggris dan saat malam tiba dia harus berganti bahasa.
Walaupun pendekatan waktu dan tempat cenderung lama, tetapi cara ini memudahkan anak lantaran anak bisa menyesuaikan bahasa mana yang harus dia gunakan, ketika berbicara dengan orang tua sesuai waktu. Penerapan tempat yaitu memilih area mana saja di dalam rumah yang boleh memakai bahasa Inggris atau Korea Selatan.
5. Menerapkan minority language di rumah

Cara terakhir membiarkan anak mengerti bahasa dengan konsep minority language, di sini orang tua hanya perlu berbicara bahasa asing yang ingin diajarkan kepada anak secara menyeluruh. Anak tidak boleh mengucapkan bahasa lain selain bahasa yang sedang dipelajari.
Di awal dia mungkin tidak paham namun lama kelamaan karena tuntutan ligkungan, anak mau tidak mau belajar untuk mengerti bahasa tersebut.
Nah, itulah cara mengajari anak bahasa asing, tanpa biaya mahal dan lakukan secara konsisten, kemampuan bahasanya akan berkembang.
Artikel ini sudah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Pengertian Tes IQ yang Perlu Mom Tahu
- Apa Itu Positive Parenting? Bermanfaatkah?
- Ternyata Ini 5 Alasan Kenapa Anak Perempuan Lebih Dekat dengan Ayah
- Efek Buruk yang Muncul Saat Bertengkar di Depan Anak
- Manfaat Melukis untuk Tumbuh Kembang Anak, Bukan Hanya untuk Motoriknya