Suatu hubungan memang tidak akan selalu menyenangkan dan baik-baik saja sepanjang waktu. Suatu hari bisa terjadi perselisihan karena suatu hal. Jika hal itu terjadi, ada hal-hal yang tak boleh dilakukan saat bertengkar dengan pasangan.
Pertengkaran bisa menjadi pertanda jika hubungan sedang kurang baik atau tidak sehat. Karenanya, usahakan agar setiap perselisihan dapat teratasi dan hubungan dapat harmonis kembali.
Mom, kalau sedang memasuki ring perdebatan dengan pasangan, ingatlah 5 hal dibawah ini untuk tidak dilakukan;
1. Mengungkit masalah di masa lalu
Mengungkit kejadian di masa lalu atau masalah apapun yang tidak memiliki kaitan dengan topik perselisihan saat ini adalah kesalahan.
Jika ingin berdebat secara adil, maka mengorek kesalahan masa lalu pasangan dalam upaya untuk “memenangkan” argumen adalah hal yang tidak benar.
Selain tidak relevan dengan debat yang tengah terjadi, mengungkit kejadian di masa lalu tidak akan menguntungkan siapapun dan malah membuat pasangan sulit untuk mengalah.
Mengungkit masalah masa lalu juga hanya akan membuat pusat perhatian pada masalah yang ada teralihkan. Selain mengubah topik pembicaraan, masalah yang nayata saat ini pun tidak akan selesai justru makin melebar kemana-mana.
2. Pergi di tengah pertengkaran
Mom, saat memilih melarikan diri di tengah pertengkaran tanpa peringatan, maka hal itu akan membuat pasangan merasa seolah-olah tidak lagi tertarik pada hubungan.
Pergi saat perdebatan berlangsung juga hal fatal yang tak boleh pasangan lakukan saat bertengkar.
Hal itu membuat pasangan merasa sendiri, bingung, dan bahkan lebih frustrasi dari perdebatan yang terjadi sebelumnya.
Seringkali yang melakukan hal ini adalah laki-laki, karena mereka biasanya merasa kewalahan dan takut dengan amarahnya sendiri.
Apapun alasannya, ini adalah hal yang tidak adil, mengintimidasi dan pengecut. Hanya membuat pasangan hancur secara emosional.
3. Membuat keputusan besar saat pertengkaran
Ketika pertengkaran membuat situasi dengan pasangan memanas, seringkali kita tidak bisa berpikir jernih dan cenderung membuat keputusan yang salah.
Pernah mendengar anjuran untuk tidak membuat keputusan di saat marah bukan? Nah, sebaiknya tunggulah hingga keadaan menjadi tenang baru memutuskan perkara.
Bijaksanalah untuk menahan diri dari membuat keputusan penting selama panasnya pertengkaran. Saat emosi cenderung tinggi maka penilaian akan cenderung rendah.
Kecuali jika saat itu mengalami kekerasan yang mengancam kesehatan dan keselamatan, Mom.
4. Jangan fokus pada ‘kemenangan’ argumen
Bahkan di tengah panasnya pertengkaran, cobalah mengingat bahwa Mom dan pasangan berada dalam tim yang sama.
Membuktikan betapa benarnya diri dan salahnya pasangan adalah kekeliruan semata. Hal itu juga bukan hal berharga yang perlu dikejar.
So, jika salah satu pasangan saja lebih fokus pada menemukan kebenaran argumen sendiri daripada memahami sudut pandang pasangan, maka perdebatan itu tidak akan pernah mendapat titik terang.
5. Menunjukkan bahasa tubuh merendahkan
Selama pertengkaran, kita sering kali terlalu fokus pada apa yang kita katakan sehingga kurang memperhatikan gestur maupun ekspresi wajah.
Menunjukkan bahasa tubuh yang merendahkan pasangan adalah kesalahan fatal dalam pertengkaran.
Kita mungkin secara tidak sengaja mengepalkan tangan di atas meja, membuat gerakan besar yang tiba-tiba, dan berteriak dengan keras. Hal tersebut seringkali dianggap sebagai kemarahan besar.
Sementara itu, bahasa tubuh yang lebih halus seperti eskpresi wajah yang menunjukkan penghinaan, memutarkan mata dan menghindari kontak mata bahkan terasa lebih menyakitkan.
Untuk itu ingatlah untuk melakukan kontak mata lembut pada pasangan, sikap rileks dan mengirim bahasa tubuh bahwa Anda dan pasangan adalah tim yang sama.
Nah, itu dia beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat bertengkar dengan pasangan. Jangan khawatir, semua pasangan pasti pernah bertengkar. Yang penting Anda tetap pada jalur yang benar dan saling menghargai satu sama lain dengan pasangan.
Artikel ini sudah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi