Mengenal Panic Disorder – Menetap di daerah perkotaan merupakan sebuah berkat sekaligus bencana. Mengapa demikian? Sebab kemudahan dan kecanggihan memang mudah di akses dalam waktu yang singkat.
Namun, masyarakat urban memiliki risiko tinggi mengidap masalah kesehatan mental, salah satunya panic disorder.
Hal tersebut terjadi lantaran tuntutan dari lingkungan hingga pekerjaan yang tinggi memicu stres yang berimplikasi pada gangguan mental lainnya.
Sayangnya, meski sering dirasakan, masih banyak orang yang menyepelekan gejala dari panic disorder. Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menganggu kehidupan sehari-hari.
Yuk, lebih aware lagi dengan panic disorder.
Pengertian panic disorder

Panic disorder adalah gangguan kecemasan yang dialami oleh seseorang secara berulang-ulang. Gangguan ini merupakan bentuk emosi dari rasa takut dan tidak nyaman yang memuncak dalam waktu singkat. Meski panik bisa dialami oleh siapa saja, serangan panic disorder akan berbeda pada penderitanya.
Perasaan takut yang berlebihan membuat mereka kewalahan mengendalikan serangan tersebut, sehingga tak jarang sampai membuat napas terasa tercekik.
Pemicu munculnya panik sendiri berbeda-beda. Tergantung bagaimana kehidupan sehari-hari setiap individu. Misalnya, pada pekerja umumnya gangguan panik disebabkan oleh tekanan maupun beban kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang tidak kondusif hingga toksik.
Ciri gelaja panic disorder
Gejala fisik dan mental akan muncul saat panik menyerang secara tiba-tiba. Adapun ciri dari pengidap gangguan panik secara fisik yakni:
- Jantung berdetak sangat cepat
- Berkeringat atau mengigil
- Tubuh gemetar
- Dada terasa sakit
- Nafas terasa pendek
- Linglung
- Lemas hingga vertigo
- Secara terus menerus merasa khawatir tentang kejadian atau konsekuensi yang terjadi
Walaupun tidak sampai membuat seseorang masuk ke rumah sakit, tangani serangan panik dengan pendampingan dari psikolog.
Perawatan pada si pengidap serangan panik

Serangan panik tidak termasuk ke dalam masalah mental kelas berat. Ada tiga cara untuk menangani masalah ini yaitu melalui behaviour therapy atau terapi kebiasaan, konseling dengan profesional, atau terapi farmakologi yakni penggunaan obat-obatan.
Menjalani sesi konseling secara teratur mampu mengurangi tingkat kecemasan. Namun, bagaimana mengatasi serangan panik saat berada di tempat umum?
Mom bisa melakukan hal-hal berikut saat mengalami panik di tempat umum:
- Jika sedang dalam posisi berdiri, usahakan tetap pada posisi tersebut, jangan sekali-kali berlari
- Cobalah bernapas secara perlahan untuk mengembalikan kecepatan normal pernapasan
- Membayangkan hal positif untuk menenangkan serangan tersebut
Penggunaan obat antidpresan hanya apabila kondisi sudah sangat parah dan atas rujukan dari dokter bukan atas inisiatif pribadi.
Cara mencegah serangan panik
Karena panik tidak bisa hilang secara permanen, upayakan pencegahan dengan membiasakan kebiasaan baik. Melansir dari myclevelandclinic.org, Kamis (7/1), ada cara mudah mencegahnya, yaitu: Mengurangi konsumsi kafein, melakukan olahraga kecil-kecilan secara rutin minimal 30 menit setiap hari.
Selain itu, menjalani pola hidup sehat dengan konsumsi makanan seimbang gizi, beristirahat cukup, hingga menghindari penyebab stres mampu mencegah serangan panik.
Peran lingkungan juga penting dalam mencegah kepanikan. Karena itu, usahakan kelilingi diri dengan lingkungan dan orang-orang yang positif untuk meminimalisir pemicu penyakit tersebut.
Orang yang berisiko terkena panic disorder

Gangguan panik biasa muncul di awal masa remaja hingga dewasa. Lantaran banyak perubahan hidup yang terjadi pada masa peralihan ini. Gejala ini lebih mudah menyerang perempuan daripada laki-laki.
Beberapa orang di bawah ini memiliki risiko tinggi mengidap gangguan panik.
- Orang yang memiliki trauma akan sesuatu
- Memiliki keluarga dengan riwayat panic disorder
- Seseorang yang hidup di lingkungan penuh tekanan
- Remaja yang mengalami krisis perubahan hidup
Beberapa orang di atas, bahkan bisa mengalami komplikasi masalah kesehatan mental lainnya. Oleh karena itu, mereka memerlukan perhatian serta penanganan khusus dalam menjalani perawatan.
Mom, setelah mengetahui informasi panic disorder, semoga jadi lebih aware dengan masalah gangguan kesehatan mental ini.
Artikel ini sudah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Mom, Kenali Bayi dengan Kecerdasan Lebih
- Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bisa Picu Trauma
- Peran Suami pada Istri yang Mengalami Baby Blues
- Yuk Cari Tau Fakta tentang Self Injury Disorder
- Mengal Lebih Dalam Apa Itu Inner Child Wound