Cara menurunkan darah tinggi pada ibu hamil – Ibu hamil sangat perlu memperhatikan kesehatannya, agar selalu terhindar dari gangguan kesehatan yang kerap kali terjadi pada ibu hamil.
Darah tinggi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang kerap kali terjadi pada ibu hamil. Itu bukan masalah yang sepele ya Mom, perlu mendapatkan perhatian khusus jika pada masa kehamilan Mommy mengalami tekanan darah tinggi.
Sebab bukan hanya berdampak pada tubuh Mommy, tekanan darah tinggi pun juga akan memberikan dampak negatif pada janin yang ada di kandungan Mommy.
Tekanan darah tinggi yang ibu hamil alami bisa bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya memiliki riwayat penyakit ginjal, memiliki riwayat keluarga dengan darah tinggi, tengah mengandung anak kembar, memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil, bahkan bisa terjadi pada saat Mommy mengandung untuk pertama kalinya.
Sebagai gangguan kesehatan yang tidak bisa disepelekan, penting untuk Mommy segera melakukan konsultasi ke dokter jika merasakan hal-hal yang mengganjal, terutama jika sebelum hamil Mommy pernah mengidap penyakit tekanan darah tinggi.
Namun selain konsultasi ke dokter, Mommy juga bisa menghindari gangguan kesehatan ini, untuk itu berikut OKEMOM telah merangkum 5 cara menurunkan darah tinggi pada ibu hamil.
1. Rutin berolahraga
Saat masa kehamilan pastikan Mommy lebih sering melakukan olahraga ya. Bukan hanya untuk kebugaran tubuh Mommy, melakukan olahraga secara rutin juga dapat mencegah darah tinggi yang bisa dialami selama masa kehamilan.
Sebab, ibu hamil yang kurang melakukan pergerakan lebih rentan mengidap tekanan darah tinggi. Karena jika selama hamil Mommy hanya berdiam diri, membuat aliran darah menjadi tidak lancar dan otot-otot tubuh pun terasa lebih kaku.
Itulah sebabnya, untuk menghindari terjadinya tekanan darah tinggi pada masa kehamilan, Mommy sangat disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin. Dengan begitu, sirkulasi darah dapat meningkat dan tekanan darah pun menjadi menurun, dan otot-otot Mommy pun terasa lebih lentur.
Tak perlu lama-lama ya Mom, cukup lakukan olahraga ringan saja selama kurang lebih 30 menit perhari. Untuk rekomendasi olahraganya, Mommy bisa melakukan jalan kaki, berenang, ataupun prenatal.
2. Mengkonsumsi makanan yang sehat
Mengkonsumsi makanan yang sehat selama hamil juga tidak kalah penting nih Mom. Bukankah selama masa kehamilan Mommy memang sangat disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat?
Bukan hanya untuk kesehatan Mommy dan janin, mengkonsumsi makanan sehat juga dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang loh Mom.
Mulai dari sekarang jangan malas untuk mengkonsumsi makanan sehat ya Mom. Kalau tidak mulai sekarang kapan lagi? Kan manfaatnya Mommy juga yang akan merasakannya.
Mungkin Mommy bisa memulainya dengan mengurangi konsumsi garam, dan perbanyak konsumsi buah seperti, apel, strawberry, buah delima, pir, alpukat, dan buah aprikot. Sayuran-sayuran sebagai sumber kalsium seperti, brokoli, bayam, dan kalu juga jangan dilupakan ya Mom.
Selain itu, jangan lupa juga untuk mencukupi asupan sumber vitamin D seperti, produk olahan susu, keju, telur, dan hati sapi.
3. Hindari asap rokok dan minuman beralkohol
Perlu diketahui ya Mom, asap rokok yang Mommy hirup selama masa kehamilan akan memberikan dampak negatif terhadap tubuh Mommy, terutama jika Mommy memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Dilansir dari halodoc, jika Mommy merokok dan sering terpapar asap rokok selama masa kehamilan, asap rokok yang masuk ke dapat tubuh dapat meningkatkan risiko penumpukkan plak di dalam pembuluh darah, yang bisa membuat pembuluh darah menyempit, sehingga dapat memicu peningkatan pada tekanan darah.
Selain asap rokok dan merokok, minuman beralkohol pun juga dapat menimbulkan hal serupa loh Mom. Jadi usahakan semaksimal mungkin untuk menghindari hal yang akan sangat berdampak negatif tersebut.
4. Usahakan berat bada ideal
Seiring dengan membesarnya perut selama hamil, tentu juga akan membuat berat badan Mommy mengalami peningkatan, bukan? Kenaikan berat badan ini memang merupakan hal yang wajar ya Mom, namun Mommy juga perlu waspada, karena kenaikan berat badan yang sangat meningkat juga bisa menjadi pemicu tekanan darah tinggi.
Apalagi jika peningkatan berat badan yang dibarengi dengan bertambahnya komposisi lemak. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kenaikan berat badan, akibat pengaruh dari lemak di area perut. Yang mana kondisi ini dapat membahayakan kondisi tubuh Mommy secara keseluruhan jika tidak dikendalikan.
Untuk menjaga agar kenaikan berat badan tidak terjadi secara signifikan, lebih baik Mommy menghindari makan yang secara berlebihan.
5. Mengkonsumsi makanan penurun darah tinggi
Bukan hanya tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi yang Mommy alami selama masa kehamilan juga dapat mengakibatkan ganguan kesehatan, bahkan bisa mengancam janin yang Mommy kandung. Maka jangan sekali-sekali menyepelekan kondisi tekanan darah tinggi ini saat hamil ya Mom.
Mommy bisa dikatakan mengalami tekanan darah tinggi ketika mencapai 160/110 mmHg atau lebih tinggi lagi.
Selain cara-cara di atas, untuk mengatasi tekanan darah tinggi Mommy juga perlu mengkonsumsi makanan penurun darah tinggi saat hamil. Berikut rekomendasi jenis makanan penurun tekanan darah tinggi:
- sayuran berdaun hijau, potasium yang dimiliki sayuran hijau dapat membantu ginjal dalam menyingkirkan kelebihan sodium melalui urine, dengan begitu tekanan darah tinggi pun dapat menurun. Sayuran hijau tersebut yakni, daun bit, kale, selada, bayam, brokoli, daun turnip, dan arugula.
- Yoghurt, sebaiknya pilih yoghurt tanpa rasa dan tanpa gula ya Mom, karena bisa menjadi makanan sumber kalsium dengan lemak yang sangat rendah.
- Pisang, buah pisang juga memiliki kandungan potasuim di dalamnya, yang dapat berfungsi mencegah tekanan darah tinggi.
- Buah bit, kaya akan kandungan nitric oxide membuat buah bit dapat membantu Mommy dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Selain dijus, buah bisa bisa diolah dengan cara disup, ditumis, ataupun dipanggang.
OKEMOM, itulah cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil.
Jika Mommy ragu melakukan hal-hal di atas, ada baiknya konsultasikan dahulu ke dokter, agar diberikan arahan apa yang harus Mommy lakukan untuk menghindari ataupun mengatasi kondisi ini.